SDN 3 Blang Kejeren Kabupaten Gayo Lues, Aceh (Foto: dir)
GAYO LUES, BIDIKNASIONAL.com – Tidak Terima Viral Soal PIP atau pasca dipublikasikan terkait pembagian Bantuan Dana Program Indonesia Pintar (PIP), Oknum kepala sekolah SDN 3 Blang Kejeren Kabupaten Gayo Lues, Aceh, diduga Intimidasi wali murid dan Wartawan.
“Kamu ada melapor ke wartawan, penyebaran nama sekolah ini nanti kena kalian, mereka ini ada persatuannya karena dana besiswa ini keluar satu sekali. Karena berita ini dari ibu, lagi pula ini urusan sekolah kok ke wartawan.
Kamu bertanya ke sekolah jangan kamu bertanya ke wartawan, wartawan itu sudah sering nelpon ke saya, seratus kali sudah menghubungi saya, jadi ini kan udah cacat nama sekolah ini seolah-olah bantuan tersebut ditahan pihak sekolah,” ujar Kepala Sekolah geram.
Disebutkan,” kalian bukan ada enggak menerima, Ini apa beritanya anakku keduanya tidak dapat, aku enggak senang ibu ini pun tidak tahu, yang penting ATM dan buku tabungan dikumpulkan, kami pun tidak tahu uang itu sudah keluar atau belum tiba-tiba berapa kali diperoses lagi ternyata harus pakai ATM baru bisa keluar atau diambil,” sambungnya.
Kepala Sekolah kembali menjelaskan, Kenapa kami suruh kumpulkan Buku tabungan agar bisa di aktifkan ATM, mana tahu di tahun depan yang berhak menerima bisa langsung ambil dan tidak usah lagi berurusan di sekolah karena sudah ada ATM nya, yang penting surat aktif nya ada.Jadi bagai mana akalmu dari Media sosial ini cabut berita itu, kalau tidak kalian ku tunggu,” tandasnya.
Kembali Kepala Sekolah mengatakan, Sekarang masalah sekolah ini kan sudah tercemar, bagaimana caranya memulihkan nama sekolah ini, itu lagi yang kita pikirkan. Jadi kalau wartawan ini kalau tidak yang mengadu tidak mau dia.
Cukupkah faktanya, kalau tidak kita panggil wartawannya biar kita jelaskan kepada wartawannya, siapa wartawannya biar kami jemput, biar kami lapor ke polres,” ancamnya.
Ditambahkan, sekarang kamu tanggung jawab berita dari ibu, ralat kek mana caranya, bilang sama wartawan tersebut kami salah prediksi, rupanya tidak kayak begini ceritanya, bilang sama mereka begitu, pintanya.
“Sekarang apa urusan wartawan ke sekolah ini coba, apa harus mengadu ke pada wartawan. Kamu kan sudah tahu suami mu wartawan dia pun didalam penjara mana tahu dia itulah masalahnya akhirnya sumbernya besar. Biar apapun diluar sana sudah dibilang perwakilan masyarakat komite, makanya jangan lancang kali. Itulah masalahnya sudah kalian kotori nama baik sekolah ini, kalau belum diralatnya dan minta maaf kepada kami pihak sekolah, berita ini lah masuk ke pusat sebelum diratanya dan minta maaf kami bukan satu PGRI itu, sudah 45 tahun yang lalu ku turunkan, nanti ketua kami dari pusat atasan Dikjar tapi adalagi di PGRI di pusat ini kalau tidak diralat dan minta maaf atau kami kah yang jumpai dia (Wartawan: red) atau kami bawa aparat.
Jadi akupun baru kulihat itu bukan sekolah ini yang tercemar tapi seluruh Indonesia tercemar. kalau kamu bilang sama dia atau kamu WA kan suruh mereka datang ke sekolah ini bukan cari masalah, permasalahannya itu tidak benar,” bebernya.
Masih Kepala Sekolah menyampaikan, sama kamu bicara saya tidak mau ngomong, sama wartawan tu kami mendengar dan saya tidak senang, saya sudah bilang dengan damai, saya bilang siap siap adikmu untuk dijemput paksa. Bukan lah aku orang bawahan ibu yang nanti dijemputnya kesana pokoknya dari hari ini ke sore kalau tidak ngadu aku ke polres.
karena berita itu salah bikinkan lagi ke media sosial masuk kan ke saya ini cepat sedikit karena ini PGRI ini kamu sasaran nanti kalau tidak segera kamu selesaikan karena bantuan Beasiswa tersebut hanya dapat satu tahun sekali bukan tiga bulan sekali,” kata Kepala Sekolah.
Diberitakan sebelumnya, murid di SDN 3 Blangkejeren kepada Bidik Nasional, Jum’at (14/10/2022) mengatakan, bantuan beasiswa PIP dari Pemerintah Pusat, untuk tahap ketiga anak kami belum menerima bahkan pada saat kami cek ke Rekening itu jelas tidak ada yang ada hanya bantuan beasiswa tahap satu dan bantuan beasiswa tahap dua, untuk tahap ketiga sampai hari ini belum masuk ke rekening penerima,” ucap sumber.
“Padahal pihak sekolah pernah meminta buku tabungan anak kami dan di suruh tanda tangan itu sudah saya tanda tangani sebagai wali murid. Jadi yang mendapatkan beasiswa itu ada sekitar 17 Siswa/siswi bahkan dari 17 penerima yang sudah dicairkan 7 Siswa sudah dicairkan dan sisanya 10 Siswa penerima Tahap ke tiga belum dicairkan,” tambah sumber.
Menurut kabar dari pihak sekolah kata sumber, kedua anak saya tidak mendapat beasiswa PIP lagi, itu yang saya kesalkan kenapa anak saya enggak dapat itu yang saya pertanyakan ke pihak sekolah dan dimana kesalahannya saya sebagai orang tua wali murid tidak terima jika anak saya enggak dapat masak yang lain cair punya anak saya enggak cair, ada apa,” tanya sumber.
Masih menurut sumber, kemarin pihak sekolah mengatakan kepada kami, masalah beasiswa anak-anak kemarin itu diminta buku tabungan karena kata pihak Sekolah sudah cair dan ibu itu nanti yang ambil ke BSI.
” Kemaren itu pihak sekolah meminta ke saya dan mengatakan beasiswa anak-anak sudah cair, malah pihak sekolah bilang ibu Kepala Sekolah nanti yang mengambil ke BSI. Bagi saya itu enggak apa-apa, bahkan katanya berkasnya sudah selesai semuanya tinggal antar ke BSI. Malah dia bilang kalau ibu repot biar kami aja yang mengambil ke Bank BSI. Karena ibu itu yang mengambil ke BSI kami kasihlah 50 Ribu untuk uang gincunya kami hanya terima 400 Ribu aja, nah yang jadi pertanyaan saya kok bukunya dikembalikan ke saya disuruh ambil ke sekolah pihak sekolah bilang anak saya enggak dapat ini yang menjadi persoalan, ya terus terang saya enggak terimalah masak yang lain dapat anak saya enggak dapat saya enggak puaslah, makanya saya pertanyakan ada apa,” paparnya.
Menyikapi hal itu Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Blangkejeren Nurhayati SPd saat di Konfirmasi melalui selulernya mengatakan, masalah beasiswa PIP tersebut sudah cair semua bahkan mereka sendiri yang mengambil ke Rekening masing-masing yang berhak menerima.
Disinggung kenapa hanya sebagian siswa saja yang dapat bahkan sebagian belum menerima Kepala Sekolah mengatakan, nanti kita cerita ya pak disekolah biar kami jelaskan semua atau nanti kita cek bersama ke Bank BSI.
“Saya lagi rapat di Dinas Pendidikan pak atau nanti aja bapak ke sekolah biar saya jelaskan semua atau boleh juga kita cek bersama ke Bank BSI,” Kata Nurhayati.
Laporan: dir
Editor: Budi Santoso