Wantimpres Merekomendasikan Parigi Moutong ke Presiden
PARIGI MOUTONG, SULTENG, BN – Ketua rombongan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mayjen TNI (Purn), Dr. (H.C) I.G.K Manila mengaku akan segera menyampaikan laporan kepada Presiden Joko Widodo terkait berbagai permasalahan yang dihadapi petani di Kabupaten Parigi Moutong.
Kata Mayjen TNI (Purn), Dr. (HC) I.G.K Manila, meski Wantimpres bukan penentu kebijakan, namun ia bersama tim Wantimpres yang telah berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong akan memberikan nasehat sekaligus merekomendasikan kepada Presiden Jokowi agar daerah pemekaran ke sembilan di Provinsi Sulawesi Tengah ini dapat dibantu melalui program yang melekat di kementerian terkait.
Di Kecamatan Sausu, Mayjen TNI (Purn), Dr. (H.C) I.G.K Manila bersama tim meninjau langsung perkebunan kakao milik warga. Ia juga berdialog langsung dengan Petani kakao.
Mayjen TNI (Purn), Dr. (H.C) I.G.K Manila ditemui disela sela pertemuan dengan masyarakat di wilayah selatan Kabupaten Parigi Moutong, belum lama ini. “Saya tidak bisa tentukan apakah ada bantuan atau tidak, tetapi sekembalinya dari sini kami akan bertemu Presiden untuk menyampaikan rekomendasi, agar kesulitan yang dihadapi petani di daerah ini bisa diatasi melalui program yang ada di Kementerian terkait. Selanjutnya nanti Presiden yang munugaskan Menterinya,” ujar Manila sapaan akrabnya.
Manila mengatakan ia bersama tim telah mendapatkan banyak informasi dan gambaran terkait permasalahan yang dihadapi para petani di daerah ini. Salah satunya adalah kendala petani dalam meningkatkan produktifitas tanaman kakao karena tanaman yang berjaya di era 1990 itu sudah memasuki usia kurang produktif, sehingga mengakibatkan produktifitasnya menurun.
Selain soal usia yang tak lagi produktif, serangan hama penyakit juga menyebabkan buah kakao petani mengalami penurunan. “Ini harus dicarikan solusi agar petani bisa berdaya. Tugas kami hanya menyampaikan, nanti Presiden yang memanggil Menteri Menterinya mengatasi persoalan ini,” ujarnya.
Tak hanya petani kakao, sejumlah petani jagung dan tambak juga perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah pusat. Misalnya bagaimana mendorong agar Perbankan mau memberikan kredit usaha dengan bunga yang ringan kepada petani. Temuan Manila dan tim di lapangan, masih banyak petani yang kesulitan memperoleh kredit usaha karena persyaratan memperoleh kredit tersebut yang tidak bisa dipenuhi.
Kami sudah mendengar langsung dari petani apa yang paling mendasar mereka butuhkan. Informasi ini akan kami olah dan segera disampaikan kepada Bapak Presiden, lanjutnya. (P’de)