Kades Purwodadi Apresiasi Pengusaha Tempe Lokal Jadi Aikon Desa
BANYUWANGI, JATIM, BN – Kepala Desa Purwodadi Drs Suyanto sangat mengapre-siasikan kepada warganya yang berhasil mendirikan home industri pengolahan tempe di Dusun Tempurrejo, yang kini menjadi ciri khas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Pruwodadi.
“Sebagai kepala Desa Purwodadi, saya sangat mengapresiasi warga kami yang sudah menjadikan daerah kami terkenal dengan pengolahan tempe lokal,” kata Suyanto.
Menurut Suryanto, usaha tempe lokal yang dikelola oleh warganya sejak dulu oleh nenek moyang secara terun – temurun tanpa bahan pengawet di Desa Tempurrejo. “Untuk membuat tempe lokal yang berbahan dasar dari kedelai diolah secara tradisional tanpa menggunakan bahan kimia atau pengawet,” tambah Suyanto
Usaha tempe yang ditekuni masyarakat Dusun Tempurrejo, menurut Suyanto kini menjadi salah satu aikon Desa Purwodadi, UMKM home industri Tempe tradisional.
Dalam kesempatan ini Suyanto menjelaskan tentang UMKM yaitu : menejemen yang berdiri sendiri, modal disediakan sendiri, daerah pemasarannya lokal, aset usahanya kecil, dan jumlah pekerjanya terbatas. Asas UMKM iyalah : kebersamaan, ekonomi yang demokratis, kemandirian, keseimbangan kemajuan berkelanjutan, efesiensi keadilan, serta kesatuan ekonomi nasional.
“Tempe buatan Dusun Tempurrejo sudah dikenal di masyarakat Banyuwangi Selatan meliputi 5 kecamatan Gambiran, Bangorejo, Purwoharjo, Siliragung dan Pesanggaran. Karena olahan tempenya sehingga terkenal enak rasanya, gurih dan tidak berbau juga bertahan lama. Makanya tempe Dusun Tempurrejo terkenal laris dipasaran dan harganya sangat terjangkau oleh masyara-kat Banyuwangi khususnya. Saya mengha-rapkan kepada masyarakat dusun Tempur-rejo dalam membuat tempe tetap menjaga kwalitas kemurnian olahan tempenya, ” tuturnya Suyanto.
Awak media Bidik Nasional menemui Mas Sugeng sebagai pembuat tempe bertempat tinggal di Dusun Tempurrejo. Saat dikonfir-masi terkait pembuatan Tempe,” saya salah satu sebagai pembuat tempe yang ada di Dusun Tempurrejo ini mulai duduk di bangku SMP, karena kedua orang tua pembuat tempe dari dulu, jadi saya meneruskan usahanya bersama-sama. Melihat kondisi orang tua yang usianya sudah tua dan juga tenaga kurang maksimal mengerjakan. Sedangkan kini orang tua saya hanya membantu pekerjaan yang ringan – ringan saja. Memasak Kedelai sampek proses menjadi tempe setengah jadi setiap harinya 2 kwintal Kedelai,” jelas Mas Sugeng
Menurut Mas Sugeng, jumlah pelaku UMKM khususnya tempe di Dusun Tempurrejo ada 48 produksen, sementara yang aktif kurang lebih 28 rumah tangga membuat Tempe. “Jadi setiap harinya dusun Tempurrejo menghabiskan kurang lebih 3 ton Kedelai siap diolah menjadi Tempe,” tambah Mas Sugeng
“Saya mengharapkan kepada Kades Suyanto lebih memperhatikan lagi untuk memberikan bantuan secara moril maupun materiil guna meningkatkan kualitas produksi tempe yang di dusun Tempurrejo tambah berkembang berkelanjutan,” harap Mas Sugeng ( Jojo)