Mengapresiasi Hardiknas Masa Sekarang
BANYUWANGI, JATIM, BN – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap tahun, tepatnya tanggal 2 Mei, selalu dilakukan di SMPN 4 Siliragung Banyuwangi.
Juli Santoso, Kepala SMPN 4 Siliragung kepada wartawan Bidik Nasiononal menjelaskan,” Hari Pendidikan Nasional atau juga sering disebut Hardiknas, setiap tahunnya diperingati pada tanggal 2 Mei, juga berketepatan dengan tanggal lahir Bapak Pendidikan Indonesia yaitu Ki Hajar Dewantoro,” kata Juli Santoso.
“Nah, Hari Pendidikan Nasional sangat pas jika instansi pendidikan sekolah memperingati hari yang sangat bersejarah menjadikan bangsa Indonesia sampai merdeka, karena pendidikan, bangsa Indonesia bisa membangun disegala bidang, pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu negara menjadi tolak ukurnya, ” terang Juli Santoso.
Lanjut Juli Santoso, pendidikan itu penting sekali, ayo kobarkan semangat belajar demi kemajuan bangsa dan negara yang lebih diperhitungkan oleh negara tetangga seperti negara Malaysia, Thailand dan Singapura, sayangnya tingkat pendidikannya jauh lebih baik negara mereka dibandingkan negara Indonesia.
Pendidikan merupakan upaya mewujudkan budi pekerti, pikiran, serta jaminan anak agar dapat mewujudkan kesempurnaan hidup, hidup dan menghidupkan anak , yang selaras dengan alamnya. Belajar adalah menjadikan manusia lebih mengerti dan memahami untuk meningkatkan aktivitas usaha di segala bidang mencapai kesejahteraan masyarakat. Belajar dan mau belajar untuk mencapai kemajuan, kemakmuran dan perlindungan dalam kesulitan, tunjang dimasa tua. Belajar dari masa lalu jika kita mau mendefinisikan masa depan lebih baik berawal dari “pendidikan”.
“Jangan setengah hati menjadi seorang pendidik / guru, karena anak didik telah membuka sepenuh hatinya. Ilmu tanpa diamalkan omong kosong, amal tanpa ilmu kesesatan,” tegasnya.
Jangan terlalu santai menyelesaikan pendidikan, dunia kerja lebih mendahulukan pencari kerja yang muda lebih enovatif dan kreatif. Pendidikan dan kebudayaan sebagai gerakan pencerdasan dan penumbuhan generasi yang berkarakter pancasila.
Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, akan tetapi juga mengasah efeksi moral sehingga menghasilkan karya bagi kepentingan umat manusia. Seribu kali lebih baik bagi kita memiliki kepekaan tanpa pendidikan daripada berpendidikan tetapi tidak peka ” bohong “.
“Pendidikan bukan hanya untuk mendapatkan gelar, tetapi juga untuk membentuk moral manusia itu sendiri berbuat lebih rasional,” tandasnya.
Pendidikan yang lebih baik akan membuka pikiran, bukan untuk menutup pikiran seperti parasut yang hanya berfungsi ketika dalam keadaan terbuka. Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri.
Pendidikan hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu. Pendidikan tidak lagi murah, hanya kemurahan hati untuk membagi ilmu dan pengetahuan bagi mereka yang tidak sempat merasakan dunia pendidikan, tuturnya kepala sekolah Juli Santoso. (Jojo)