Sambut Ramadhan 1439 H Polres Parimo Gelar Tablig Akbar, Wujudkan Pilkada Damai
PARIMO, SULTENG, BN – Tablik Akbar menyambut Ramadhan 1439 H sebagai rangkaian mewujudkan Pilkada damai atas inisiasi Polres Parimo dihadiri Ribuan jamaah bertempat di desa Khatulistiwa Kecamatan Tinombo Selatan (Timsel), Senin (14/5).
Kapolres Parigi Moutong, AKBP Sirajuddin Ramly SH mengatakan, tahun 2018 bukan tahun politik tetapi menjadi tahun pesta demokrasi. Karena itu, Pilkada serentak 2018 harus disambut dengan semangat kegembiraan, kebersamn dan kekeluargaan.
“Tidak perlu ada perselisihan, mari kita hadapi pesta demokrasi ini dengan semangat kebersamaan,”kata Sirajuddin.
Apalagi ini, jelang Pilkada serentak 27 Juni 2018 bertepatan dengan momentum ramadhan, sehingga Pilkada harus berlangsung sejuk dan damai.
“Kita patut bersyukur, sejauh ini untuk ukuran keamanan, Parigi Moutong berada pada posisi teratas. Semua ini berkat dukungan semua pihak. Untuk itu, semua harus memiliki andil agar Pilkada kedepan bejalan aman dan kondusif,”harapnya.
Sirajuddin memberikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang ikut berpartisipasi dan menjadi penyokong mensukseskan kegiatan ini.
“Tadinya saya sempat khawatir, dengan peristiwa ledakan bom di Surabaya, masyarakat menjadi takut pergi ke tempat acara seperti ini. Tapi kekhawatiran saya itu tidak terbukti,”ujarnya.
Sementara itu, Pjs. Bupati Parigi Moutong Drs H Muhamad Nadir MSi mengajak kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga dan mempertahankan kerukunan antar umat beragama di daerah ini. Menurutnya, peristiwa ledakan bom di Surabaya tidak ada kaitannya dengan agama apapun “Ledakan ini jangan disangkutpautkan dengan agama atau dihubung hubungkan dengan agama tertentu. Tidak ada itu,”kata Nadir.
Ia meminta masyarakat tetap tenang menahan diri dan tidak terprovokasi terhadap peristiwa tersebut. “Mari kita jaga kerukunan umat beragama di daerah ini, jangan terpancing, jangan terprovokasi”, harapnya.
Terkait Pilkada di Kabupaten Parigi Moutong, ia meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjunjung tinggi netralitas dan tidak ikut ikutan dalam ranah politik praktis. “Kalau terlibat politik praktis siap siap disanksi. Sudah ada PP 53 yang mengatur mulai dari sanksi sedang penurunan pangkat hingga saksi berat pemecatan. Jadi saudara saudara saya ingatkan jaga netralitas,”tandasnya.
Tabligh Akbar itu menghadirkan dua penceramah yaitu Ketua MUI Kabupaten Parigi Moutong, KH Qasim Abdul Madjid dan Ketua MUI Kota Palu, Prof DR Zainal Abidin. (P’de)