JAKARTA

KLHK Bersama 200 Pemuda Tanam Mangrove di Kawasan Pantai Indah Kapuk

JAKARTA, BN– Indonesia adalah salah satu pemilik hutan mangrove terbesar di dunia, sehingga merupakan satu keharusan untuk terus menjaganya agar tidak rusak.

Untuk itu dalam menumbuhkan kesadaran generasi milenial akan pentingnya hutan mangrove, sekitar 200 pemuda lakukan penanaman mangrove di Blok Elang Laut, Kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta, setelah melaksanakan upacara peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (17/8/2018).

Kegiatan yang mendapat dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tersebut diikuti pramuka, anggota karang taruna Wana Sastra dan anak-anak binaan Yayasan Sahabat Anak.

“Kami menanam mangrove sekitar 800 barang dengan melibatkan anak-anak dari berbagai kalangan,” kata Direktur Jenderal PDASHL, Ida Bagus Putera Parthama, didampingi Kepala BPDAS Citarum-Ciliwung Djonli.

Penanaman ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT ke-73 RI, sekaligus memperingati Hari Mangrove Internasional yang jatuh pada setiap tanggal 26 Juli.

Menurutnya, Mangrove sendiri mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan. Mangrove dapat menjadi penahan abrasi dan tsunami. Akar mangrove dapat menangkap endapan dan membersihkan kandungan zat-zat kimia dari air yang datang sehingga tidak mencemari laut.

Hutan mangrove juga dapat menyerap karbon lebih banyak daripada hutan daratan. Mangrove juga menjadi tempat berkembang biak dan habitat fauna ekosistem payau.
Lebih penting lagi, mangrove dapat mencegah intrusi air laut terlebih untuk wilayah DKI Jakarta yang air sumurnya terasa sangat asin dan menjadi tujuan wisata mangrove.

Namun, tantangan terbesarnya selain menjadi tempat pembijahan ikan, namun disisi lain perikanan juga menjadi salah satu sebab rusaknya mangrove karena diubah menjadi tambak.

“KLHK sendiri terus melakukan rehabilitasi kawasan mangrove. Sayangnya konvensi menjaditambak begitu luas. Paradox karena di perikanan tentu mengharapkan produksi meningkat, sedang apabila mangrove hilang produksi ikan akan turun,” ujarnya.

Karena itu tegas Putera, dibutuhkan koordinasi lintas sektor terkait untuk bersama menyelamatan wilayah mangrove ini.

Dijelaskan Indonesia sendiri memiliki lebih kurang 4 juta hektar hutan mangrove. Ironisnya sebagian diantaranya telah rusak. Karena itu dibutuhkan kesadaran bersama menjaga mangrove yang sangat penting manfaatnya ini.  (Sn/Den)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button