Karapan Sapi Brujul, Kebudayaan Asal Probolinggo
PROBOLINGGO, JATIM, BN – Minggu (02/09/18) di Lapangan Kyai Syafi’i Kelurahan Crebeng Kidul Kecamatan Wonoasih dipadati penduduk lokal Probolinggo dan dari luar Kota Probolinggo, karena disana ada suatu kompetisi yang hampir sama dengan karapan sapi di Madura, hanya saja untuk “ Sapi Brujul “ arena balapan nya merupakan areal persawahan yang penuh air dan lumpur, jadi nampak lebih ekstrim balapan ini, tak heran bila joki nya belepotan lumpur termasuk juga pendukung yang ikut serta berlomba untuk memenangkan dalam kompetisi ini.
Kompetisi Karapan “Sapi Brujul“ ini menjadi salah satu kegiatan yang masuk dalam daftar agenda semipro di Kota Probolinggo dengan jarak tempuh 175 M.
Kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 73 Tahun dan Hari jadi Kota Probolinggo ke 659 Tahun.
Hadir dalam acara ini Wali Kota Probolinggo Rukmini Buchori, beserta asisten lengkap dan Barkorwil Jember PJ Bupati Probolinggo Cahyo Widodo. Dan event ini di gelar selama 2 hari mulai tanggal 1 – 2 September 2018 lalu.
Pramito Legowo Kabid Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Probolinggo, menyampaikan kelompok sapi A merupakan jenis sapi yang besar, kelompok B jenis sapi yang sedang dan kelompok C jenis sapi yang kecil. Tiga kelompok tersebut nantinya akan di bagi kembali menjadi 2 kelas yaitu kelas A untuk sapi yang menang, dan kelas B untuk sapi yang kalah, kemudian di adu sendiri-sendiri yang menang dengan yang menang, yang kalah dengan yang kalah.
Sampai akhirnya kelompok A terpilih 3 pemenang dan kelompok B 3 pemenang, dari 70 peserta yang ikut diseleksi akhirnya menjadi 50 peserta.
Pemenang Kelompok A. Juara 1. Rp 5.000.000,-Juara 2. Rp 4.000.000, Juara 3. Rp. 3.000.000,-
Pemenang Kelompok B Juara 1. Rp 4.000.000, Juara 2. Rp 3.000.000, Juara 3. Rp 2.500.000
“Dalam event ini akan kita ambil, nantinya peserta di seleksi yang menang bisa mengikuti kejuaraan Piala Gubernur dalam bulan November, untuk panitia ada kendala kecil terutama masih belum ada sarana umum toilet, karena pengunjung perlu toilet, rencana tahun ini ada anggaran dari pusat DAK, yang akan di bangun untuk sarana ini,” terang Pramito Legowo.
Ia menambahkan Karapan Sapi Brujul ini adalah event lokal/budaya lokal yang diangkat supaya bisa menjadi nasional, pasalnya karena kegiatan ini menarik pengunjung yang begitu banyak.
Ia juga menambahkan setiap ada event lomba sapi brujul, lebih baik kita mengundang fotografi yang ikut lomba Semipro disini juga.
“Yang kami harapkan kedepan untuk kearifan budaya lokal ini bisa terangkat ke nasional bahkan ke internasional,” jelas Kabid Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Probolinggo. (Son)