Bantuan Bibit Jagung 2017 Di Gayo Lues Menjadi Delema Petani Jagung
GAYO LUES, ACEH, BN – Bantuan bibit jagung pada tahun 2017 lalu di kecamatan Blangkejeren dan kecamatan Dabungelang kabupaten Gayo Lues menjadi delema di kalangan para kelompok tani jagung. Bantuan bibit jagung yang diterima kurang di sukai sama petani jagung setempat.
Kasak kusuk para awak media di Gayo Lues tentang bantuan bibit jagung 2017 lalu ke petani tidak tepat sasaran. Ada beberapa kelompok tani yang menanam kopi dan petani sereh di beri bantuan bibit jagung. Selain itu petani jagung diberi bibit jagung yang tidak biasa di tanamnya.
Dari informasi awal BN mengembangkan ke desa yang warganya sebagai petani kopi dan sereh, disuruh menanam jagung. Salah satu ketua kelompok desa Bustanussalam (nama ada di redaksi) saat ditemui BN, Rabu (14/11). “Benar kami mendapatkan bibit jagung berserta pupuk nya, bibit yang kami dapat bermerek NK 12 dan pupuk orea. Kalau mengenai jumlah kg saya lupa tapi kalau kelompok nya dalam satu kompok. ada 20 orang waktu penyerahan bibit jagung bantuan di saksikan babinsa dan ppl” ujar Ketua Kelompok yang nama nya enggan di tulis.
Di tempat yang berbeda BN menemui salah satu perangkat desa Sere kecamatan Blangkejeren yang enggan juga nama nya di tulis, membenarkan kalau warga nya sudah menerima bantuan bibit jagung dan pupuk urea pada tahun 2017. “Pada tahun 2017 kelompok desa ini juga menerima bibit jagung merek nya. Bisi 18 dan Bisi 22 berserta pupuk orea. Kalau jumlah kelompoknya ada beberapa kelompok yang menerima” ujar salah satu perangkat desa.
Penelusuran BN melanjutkan ke salah satu petani jagung di desa sere (nama nya ada di redaksi). “Saya sudah beberapa tahun ini seperti 2017 dan 2018 tidak mendapat bantuan bibit maupun pupuknya tapi kalau dipikir – pikir bibit bantuan NK 12, Bisi 18, Bisi 22 tidak disukai oleh petani disini, saya selama ini menanam jagung bibit pioner 32” ungkap salah satu petani desa Sere.
Di tempat berbeda penelusuran BN ke salah satu pedagang yang menyedian kan bahan bahan pertanian di Blangkejeren. Pedagang yang menyediakan benih pertanian, Aman Ayu saat di temui BN, Rabu, (14/11). “Kalau harga bibit jagung NK 12 persaknya 75 ribu, 1 sak beratnya 5 kg kalau di tanam tanah seluas 1 Ha butuh 4 sak. Hasil panennya bisa mencapai 7 ton/Ha” ungkap Aman Ayu.
Sedangkan kalau Bisi 18 dan Bisi 22 harganya persaknya 60 ribu. Kalau mengenai hasil per Ha dalam bibit 4 sak hasil 7 ton atau bisa bisa 6 ton, kalau biasa nya petani jagung yang belanja ke tempat saya paling banyak membeli bibit Pioner 32. Karna hasil dari bibit jagung pioner 32 dalam 4 sak dalam 1 ha bisa mencapai 8 ton lebih, Kalau mutu pioner 32 lebih hebat dibandingkan sama NK 12, Bisi 18, Bisi 22. Tahun lalu Saya pernah ditawari sama petani bibit jagung Bisi 18 dan Bisi 22 tapi saya gak beli karena petani disini jarang yang membeli bibit jagung merek tersebut, pungkasnya. (dir)