JATENG

Terobosan Kedaulatan Benih, Usaha Benih Milik Petani Diluncurkan oleh Koperasi Benih

Kiri ke kanan: Romi Abrori, Satria Wisada dan Prof. Toto Agung (Unsoed Purwokerto) dalam peluncuran usaha BenihBeta dari Koperasi Benih Kita Indonesia (7/1) di Kopkun Institute

PURWOKERTO, JATENG, BN – Selaku salah satu pendiri Koperasi Kobeta dan Pembina Usaha BenihBeta, Prof. Totok Agung, memberikan ulasannya pada acara peluncuran buku Katalog BenihBeta edisi perdana, Tentang Usaha perbenihan dari mulai penangkaran hingga distribusi penjualan yang dimiliki Koperasi Benih Kita Indonesia (KOBETA) diluncurkan, Senin, 07 Januari 2019, di Purwokerto, Jawa Tengah.

Kobeta yang beranggotakan berbagai elemen masyarakat dari mulai pemulia benih, petani, akademisi hingga pengusaha dan aktivis sosial, meluncurkan merk BenihBeta untuk benih-benih lokal unggulan yang akan di distribusikan di kalangan petani, pekebun, dan pehobi tanaman.

Bertempat di Kopkun Institute, Purwokerto, Prof. Totok Agung, menjelaskan, Aspek pertanian yang belum tersentuh adalah kesejahteraan umum petani yang sudah mencurahkan segalanya untuk menyediakan pangan kita tapi justru yang tidak tersejahterakan. Maka perlu ada pihak-pihak yang mulai memperhatikan bagaimana membantu petani mencapai kesejahteraan.

“Koperasi Kobeta mencoba menjawab itu semua dan BenihBeta akan menyediakan benih yang memiliki keunggulan spesifik baik itu benih lokal warisan maupun hasil persilangan khusus karya anak bangsa.” Ungkap Prof. Totok Agung yang juga ahli benih dari Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto.

Kekayaan Benih Lokal

Katalog BenihBeta edisi perdana dirilis pada acara peluncuran dalam sesion wawancara dengan wartawan Ketua Umum Koperasi Kobeta Romi Abrori menekankan pentingnya menyadari bahwa dengan kebersamaan yang solid kita barulah bisa membangun ekonomi yang berkeadilan, dan itu dimungkinkan dengan skema koperasi.

“Kesenjangan ekonomi kita yang sangat memprihatinkan perlu segera diatasi secara mendasar. Dan itu bisa dilakukan hanya melalui partisipasi seluas-luasnya dari masyarakat untuk memiliki usaha, berinvestasi, dan mengembangkan usaha, untuk kepentingan bersama. Itulah koperasi, untuk itulah Kobeta dibentuk.” Kata Abrori dalam wawancara khusus usai peluncuran.

“Koperasi harus digalakkan dan betul-betul dijadikan tulang punggung ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Kobeta sebagai koperasi memiliki misi kedaulatan petani atas benih dan sekaligus menyelamatkan keragaman hayati benih lokal warisan nusantara (heirloom seed).

“Ini sangat penting mengingat banyak sekali keragaman hayati kita yang punah. Usaha BenihBeta juga bagian dari upaya mendukung konservasi benih warisan atau benih lokal kita,” kata Satria Wisada, Wakil Ketua Kobeta sekaligus Penanggungjawab Kelola Usaha BenihBeta.

“Usaha BenihBeta adalah milik anggota Kobeta, di dalamnya juga ada para pemulia benih dan petani itu sendiri. Jadi ini dari petani untuk petani,” pungkas Satria dalam sambutannya. (boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button