TMMD Sengkuyung Tahap 1 Gelontorkan Dana Rp 590 Juta Untuk Desa Tijayan Manisrenggo Klaten
KLATEN, JATENG, BN – Bupati Sri Mulyani membuka secara resmi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap I tahun 2019, Selasa (26/2) pagi.
Kegiatan TMMD akan berlangsung selama 1 bulan di Desa Tijayan Kecamatan Manisrenggo Klaten dengan melaksanakan lima kegiatan fisik, delapan kegiatan nonfisik dan lima kegiatan khusus sebagai upaya penanggulangan kemiskinan.
Perwira Pelaksana TMMD Sengkuyung Tahap 1 tahun 2019, Kapten CPL Tri Joko dalam laporannya mengatakan, kegiatan TMMD Sengkuyung di Desa Tijayan Manisrenggo mengalokasikan anggaran sebesar Rp 590 juta yang berasal dari tiga sumber.
Sumber dana tersebut berasal dari APBD Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp 265 juta, APDB Kabupaten Klaten sebesar Rp 305 juta dan dari swadaya masyarakat sebesar Rp 20 juta.
Untuk tahap pertama di tahun 2019 sasaran di Desa Tijayan karena desa ini masuk dalam kategori zona merah atau desa miskin.
Menurut Tri Joko, sasaran dalam kegiatan TMMD ini akan fokus pada pembangunan fisik berupa betonisasi jalan sepanjang 600 meter, lebar 3 meter dengan ketebalan 15 sentimeter. Selain itu, pembangunan talud sepanjang 600 meter dengan tinggi 1 meter dan ketebalan talud 4 sentimeter.
Kegiatan TMMD juga akan melakukan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 10 unit, jambanisasi untuk 5 rumah dan perbaikan 1 unit rumah ibadah.
Selain kegiatan fisik, TMMD juga akan menggelar kegiatan nonfisik seperti, penyuluhan wawasan kebangsaan, bahaya narkoba dan perlindungan anak dengan harapan perekonomian warga Desa Tijayan akan semakin meningkat dan dapat keluar dari zona merah.
Sementara itu, untuk kegiatan khusus diantaranya kegiatan bazar murah dari Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, bakti sosial (baksos) pelayanan KB kesehatan, baksos pelayanan akta dan KTP gratis serta baksos pelayanan SIM dan STNK.
Dengan kegiatan TMMD ini diharapkan akan dapat membuka akses jalan pertanian dan meningkatkan hasil pertanian dalam rangka mendukung program ketahanan pangan. Kemudian juga untuk dapat menumbuhkan semangat kegotongroyongan masyarakat demi menjaga persatuan dan kesatuan kehidupan masyarakat.
Bupati Sri Mulyani saat membacakan amanat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, TMMD Reguler 104 dan Sengkuyung Tahap I tahun 2019 ini merupakan bagian dari cara merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan.
Sinergitas TNI dengan rakyat serta pemerintah pusat dan daerah melalui TMMD menjadi kekuatan yang luar biasa untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai permasalahan masyarakat.
Dikatakannya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) per bulan September 2018 mencatat jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah sebesar 3,87 juta orang. Sebanyak 11,19 persen mayoritas berada di pedesaan atau sebesar 2,15 juta orang.
Untuk itulah pemerintah akan terus memfokuskan program penanggulangan kemiskinan di pedesaan melalui pendekatan holisik, integratif, tematik dan spesial. (rkt).