JATENG

Klaten Selatan Jadi Pelopor Kecamatan Layak Anak di Klaten

Bupati Sri Mulyani Photo Bersama di Deklarasi Klaten Selatan Jadi KLA

KLATEN, JATENG, BN – Kecamatan Klaten Selatan mendeklarasikan diri sebagai Kecamatan Layak Anak (KLA) dan Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarangan. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Sasono Suko Desa Sumberejo Klaten Selatan tersebut dihadiri Bupati Sri Mulyani, Ketua DPRD Klaten Agus Riyanto dan ratusan tamu undangan lainnya, Rabu (20/3) pagi.

Bupati Sri Mulyani dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas capaian Kecamatan Klaten Selatan menjadi kecamatan pertama dari 25 kecamatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten yang sudah mendeklarasikan diri sebagai Kecamatan Layak Anak (KLA).

“Saya meminta Dinsos P3AKB untuk melakukan pendampingan terhadap 25 kecamatan lainnya yang ada di Klaten agar dapat menjadi kecamatan layak anak mengikuti langkah Kecamatan Klaten Selatan,” kata Bupati Sri Mulyani.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sri Mulyani meminta kepada seluruh kepala desa dan lurah di lingkungan Pemerintah Kecamatan Klaten Selatan untuk menggunakan APBDes dan anggaran kelurahan dengan sebaik-baiknya.

“Anggaran dalam bentuk ADD, hibah dan bantuan khusus yang sudah dikucurkan dalam jumlah besar untuk desa dan kelurahan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan keinginan masyarakat sehingga bermanfaat untuk masyarakat. Potensi desa dalam bentuk BUMDes harus terus ditingkatkan sehingga bisa menambah PAD sekaligus bisa mengurangi pengangguran,” pungkas Sri Mulyani.

Sementara itu, Camat Klaten Selatan Joko Hendrawan kepada wartawan mengatakan, kegiatan sambang warga Bupati Sri Mulyani yang diikuti dengan deklarasi kecamatan layak anak (KLA) digelar dalam rangka menampilkan produk UMKM yang ada di Kecamatan Klaten Selatan.

“Terkait dengan kecamatan layak anak, saat ini sudah terbentuk 12 gugus layak anak. Dalam hal ini, kecamatan layak anak berarti mendampingi dan melindungi hak-hak anak yang ada di desa masing-masing. Dengan adanya pendampingan ini maka tumbuh kembang anak akan menjadi lebih baik,” jelas Joko Hendrawan.(rkt)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button