Kunjungan Wali Kota Risma Membawa Harapan Baru Bagi Keluarga Almarhum
SURABAYA, JATIM, BN – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tanpa kenal lelah terus menepati janjinya untuk hadir atau takziah mengunjungi keluarga anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal usai menjalankan tugas pada April lalu. Kunjungan kali ini di rumah duka Almarhum Heriawan, berlokasi di Jalan Siwalankerto Utara No 16 Kelurahan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Minggu (19/05/2019).
Heriawan bertugas sebagai sekretaris panitia pemungutan suara Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Sehari-hari Heriawan bekerja sebagai Kepala Sekretaris (Kasie) di kantor Kelurahan Siwalankerto. Heriawan hidup bersama empat orang anak, Bima Raka (24),Chanika (21), Daffa Astur (18), Aldona (16) dan istri bernama Retno Setyaningsih (50).
Tepat pukul 12.00 WIB, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba di rumah duka dengan busana batik yang dikenakan. Dalam kunjungan itu, Wali Kota Risma langsung merangkul istri almarhum sambil bersalaman dan mengucapkan belasungkawa.
“Nderek aken belasungkowo (turut berduka cita) bu, ini putra putrinya ya, sekolah dimana dan kelas berapa semua,” kata Wali Kota Risma.
Tak perlu waktu lama, Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu langsung menanyakan sekolah anak-anak almarhum, bahkan ia langsung menawarkan bantuan untuk menyekolahkan anak ketiga, Daffa Astur (18) yang baru saja menyelesaikan sekolah tingkat menengah atas.
“Kamu jangan kerja dulu, harus lanjut kuliah. Soal biaya jangan khawatir. Jadi pemkot ada beasiswa di Unair atau sekolah Akademik Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP). Nanti ada tesnya, kamu ikut tes itu ya? Kalau di Unair sekolahnya tiga tahun, nanti udah dijamin juga kerjaannya. Kalau ATKP sekolahnya 9 bulan nanti di tempatkan di Batam,” ujar Wali Kota Risma.
Selain membantu beasiswa Daffa Astur, Wali Kota Risma juga mencarikan pekerjaan untuk anak pertama dan kedua nya. Sembari itu, ia juga mengimbau kepada anak ketiga almarhum agar sungguh-sungguh untuk mengikuti tes beasiswa tersebut. “Beneran harus nyoba lho ya, harus sukses untuk mewujudkan cita-cita orang tua, sudah saya koordinasikan kok,” imbuhnya.
Setelah memberi pengarahan kepada sang anak, Wali Kota Risma kemudian menanyakan kronologis meninggalnya almarhum. Istri almarhum, Retno menceritakan kondisi suaminya sebelum meninggal. Retno mengaku sehari setelah pemilu, suaminya mengeluhkan tidak enak badan kemudian keesokan harinya dibawa ke rumah sakit.
“Setelah coblosan keesokan harinya suami saya mengeluhkan tidak enak badan. Kemudian saya antar ke rumah sakit, seminggu di sana minta pulang katanya mau bekam. Belum sempat kami bawa ke sana (rumah sakit) karena masih ada beberapa teman kerja yang jenguk. Waktu saya keluar sebentar, hari Jumat 26 April jam 14.00 WIB posisi duduk di kursi lalu saya panggil-panggil sudah tidak ada,” ungkap Retno.
Kedatangan Wali Kota Risma ke rumah keluarga almarhum, menjadi obat bagi Retno dan anak-anaknya. Retno mengaku sangat bersyukur rumahnya dikunjungi oleh wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut.
“Saya berharap bu wali sehat terus, bisa blusukan. Setelah beberapa kali tidak jadi, saya pikir tidak jadi hadir. Tapi ternyata benar-benar di kunjungin siang ini. Alhamdulillah sekali saya bersyukur anak-anak saya diberi bantuan,“ tutur Retno.
Harapan baru terpancar dari wajah Daffa usai rumahnya di kunjungi Wali Kota Surabaya. Ia terlihat menjadi lebih bersemangat kembali untuk melanjutkan hidup dan menyiapkan masa depan.
“Bu Risma, saya sangat senang dan bangga akhirnya ibu bisa datang dan mau membantu keluarga saya. Saya bisa merasakan kebahagiaan kembali setelah ibu datang dan menyiapkan masa depan saya. Nanti mungkin yang saya pilih sekolah ATKP bu,” pungkas Daffa. (boody/*)