Pembangunan Gedung Serbaguna Miliaran Rupiah di Desa Duwet Kecamatan Ngawen Klaten Jadi Sorotan Warga
KLATEN, JATENG, BN-Pembangunan Gedung Serbaguna di Desa Duwet, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten menjadi sorotan warga desa. Pasalnya, gedung serbaguna yang diperkirakan akan menghabiskan biaya hingga miliaran rupiah tersebut dinilai warga hanya akan menghabiskan anggaran yang diterima pemerintah desa setempat.
“Kami dengar bangunan tersebut akan menghabiskan biaya sampai lebih dari Rp1 miliar. Menurut kami, jumlah itu sangat besar sekali dan tidak sebanding dengan hasilnya. Di desa lain saja bangunan yang seperti itu habisnya biaya paling hanya sekitar Rp700 jutaan. Ini kan aneh biaya yang dianggarkan bisa lebih dari satu miliar rupiah,” kata salah seorang warga yang minta dirahasiakan identitasnya beberapa waktu lalu.
Menurut warga yang lain, rencana pembangunan gedung serbaguna yang menghabiskan biaya sangat fantastis untuk sebuah ukuran desa tersebut sebelumnya tidak pernah disosialisasikan kepada warga desa.
“Denger-denger biaya untuk pembuatan gedung mencapai satu miliar tiga ratus juta rupiah. Kalau tahu jumlah biayanya besar seperti itu kan lebih baik digunakan untuk pengerjaan jalan di desa. Meskipun di desa ini sudah banyak dilakukan betonisasi namun sejumlah ruas jalan di desa ini sebenarnya masih banyak yang harus dilakukan perbaikan,” kata salah seorang warga desa yang enggan disebutkan namanya, Kamis (19/9).
Lanjut warga, beberapa ruas jalan yang masih harus menjadi perhatian pemerintah desa seperti di jalan selatan Dukuh Mangsuran, jalan tembus Pule di bagian barat Dukuh Salamrejo. Selain itu ada juga ruas jalan tengah persawahan di utara Dukuh Duwet.
Sementara itu, Kepala Desa Duwet Suyono didampingi Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Duwet, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten Andi Wijaya ketika ditemui Bidik Nasional di kantor balai desa mengatakan, pembangunan gedung serbaguna dan olahraga dengan luas 40mX16m sudah mulai dilakukan sejak tahun 2016 dengan anggaran diperkirakan mencapai Rp 1,1 milyar hingga Rp1,4 miliar. Menurutnya, besarnya biaya tersebut sudah melalui hitungan dan dikonsultasikan di awal rencana pembangunan.
“Anggaran berasal dari bantuan keuangan (bankeu) sebesar Rp 75 juta rupiah dan sisanya dianggarkan dari dana desa. Anggaran akan dilakukan secara multi years. Sampai sekarang pengerjaan gedung sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp980 juta dan masih akan diperlukan anggaran untuk pengerjaan cat, keramik teras dan pemasangan paving. Anggaran tersebut akan dialokasikan pada tahun 2020,” kata Andi Wijaya, Senin (30/9) siang.
Ia menambahkan, pembangunan gedung serbaguna sejatinya dilakukan untuk memberdayakan anggaran dana desa untuk menghasilkan sesuatu yang dikemudian harinya bisa digunakan untuk mendongkrak pendapatan asli desa.
“Saat ini pengerjaan sudah rampung 90 persen dan sudah dapat digunakan karena sudah mendapat aliran listrik. Kedepannya gedung ini diharapkan bisa menghasilkan pendapatan bagi desa yang hasilnya juga bisa dinikmati masyarakat desa. Sampai sekarang 90 persen jalan di Desa Duwet sudah diaspal kecuali jalan-jalan tengah sawah karena banyak dilalui truk-truk. Karenanya pemerintah desa menganggarkan dana desa untuk pembangunan gedung serbaguna,” pungkasnya. (rkt)