SULSEL

LSM BIDIK-SIB: Tanpa Papan Informasi, Diduga Proyek Siluman Berlangsung di SD Kompleks Labuang Baji

Gambar yang diambil oleh anggota LSM BIDIK-SIB SD Kompleks Labuang Baji Jl.Dr.Ratulangi No.99 Kec.Mamajang Makassar.15/10/2019

MAKASSAR, BN – Dewan Pembina LSM BIDIK-SIB (Bada Informasi dan Investigasi Korupsi Sulawesi Indonesia Berdaulat) Muh Ishak Mustafa menilai pekerjaan “Proyek Siluman” ditemukan bergentayangan di lapangan, walaupun sudah sering kali dipermasalahkan oleh publik di berbagai media pemberitaan selama ini.

“Namun pemerintah sepertinya kurang kontrol dengan adanya pembiaran yang mengabaikan hak publik tentang informasi, sebagaimana yang telah diamanahkan Undang – Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008,” paparnya kepada bn.com, Selasa (16/10/2019).

Demikian juga dengan pelaksanaan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012, lanjut Ishak Mustafa, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai Negara wajib memasang papan nama proyek yang memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana dan nilai kontrak, serta jangka waktu pengerjaannya.

Seperti yang ditemukan anggota LSM BIDIK-SIB di SD Kompleks Labuang Baji ada pekerjaan Paving Blok yang tidak ada mencantumkan pagu anggaran (Plang Proyek) dan personel pengawas juga tidak terlihat di lapangan.

Anggota kami cuma menjumpai pemborong atas nama nasrul, setelah dikonfirmasi terkait pelaksanaan pekerjaan Paving Blok tersebut nasrul mengatakan proyek paving blok ini milik H.Jalil dan dia berpesan agar nomor handphone jangan diberikan oleh Media ataupun LSM.

Nasrul juga menjelaskan terkait pekerjaan Paving Blok yang ditanganinya mengatakan bahwa biaya borongan yang diberikan sebesar 25000/M dengan jumlah keseluruhan sekitar 500/M, sedangkan bahannya dibeli langsung oleh H.Jalil, adapun jumlah bahan yang digunakan menurut nasrul  sekitar 20 mobil bermuatan 7 kubik dengan harga kisaran 1Jt/Kubik, 35 sak semen,  harga batako sekitar 70rb/M dalam satu meternya terdapat 44 biji batako.tutur nasrul

Kondisi ini, kata Ishak Mustafa, membuat sejumlah kalangan mulai mempertanyakan profesionalitas perusahaan pelaksana, yang mana kami selaku LSM dan Media tugasnya melakukan control, “Kalau tidak ada pagu anggaran atau plang proyek, bagaimana dicotrol ini sudah jelas menjadi tanda tanya”Terang Ishak Mustafa

(Red)

Related Articles

Back to top button