JATIM

Mahasiswa ITS Gelar KKN Tematik COVID-19 Secara Daring

SURABAYA, JATIM, BN-Sudah 7 bulan lamanya, Indonesia berperang dengan wabah COVID-19. Beberapa upaya dari pemerintah Indonesia sudah diterapkan untuk mengatasi penyebaran COVID-19 yakni dari kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) sampai kebijakan New Normal. Dengan adanya wabah COVID-19 ini membuat aktivitas para warga sedikit terganggu dan tidak seperti biasanya.

Pekerjaan tatap muka secara terpaksa harus dilakukan dengan daring/virtual. Inisiasi Kegiatan Kerja Nyata (KKN) Tematik COVI-19 secara daring pun diusulkan oleh 7 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, guna membantu dalam mengatasi penyebaran COVID-19.

Mereka yang tergabung dalam kelompok 16 ini, dibimbing oleh Eko Wahyu Tyas Darmaningrat, S.Kom, MBA. Dengan tema ‘Kesehatan Masyarakat dan Pendidikan Selama COVID-19’, berbagai program kerja disusun dan disesuaikan dengan kondisi tempat tinggal mereka.

Penentuan lokasi KKN tergantung pada alamat tinggal mereka. Alfiya Prawitaningrum misalnya, yang memilih kegiatan KKN di Desa Bohar, Kec. Taman, Kab. Sidoarjo. Mahasiswi asal Sidoarjo ini berfikir bila masyarakat yang ada di desa tersebut belum mendapat edukasi tertentu seputar corona virus yang saat ini mengancam. “Selain itu, saat ini ada banyak informasi yang beredar dimana hal tersebut dapat berpotensi terjadi sebuah misleading”, tambahnya.

Melihat hal tersebut mahasiswi asal Sidoarjo melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai pengetahuan seputar corona virus dan bahayanya, serta kembali mengingatkan akan adaptasi kebiasaan baru.

Dari Taman menuju ke Candi, mahasiswi yang bernama Regina Diaz melakukan KKN dengan beberaapa kegitan yang disusunnya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu kegiatan pembelajaran khususnya untuk anak-anak TK RW 08 di desa Larangan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Tentunya, Mbak Egik sapaanya, juga menyatakan jika sebelumnya telah mendengar keluh kesah dan kekurangan yang masih dialami. Mbak Egik membuat poster edukasi protokol kesehatan yang sangat sederhana agar bisa dipahami oleh anak-anak TK. Feedback yang didapat sangatlah positif, di TK binaannya yaitu Sekolah Nabighah dan TK Pelangi, anak-anak murid sangat semangat mempraktekan protokol kesehatan setelah membaca poster yang dia buat. “Selain poster, saya juga mengajarkan protokol kesehatan lewat video, yang tentunya juga mudah dipahami dan Di akhir minggu kegiatan saya membagikan bantuan masker yang dikirim dari ITS, dan juga saya memberikan sedikit bantuan pribadi berupa Kuota Internet.” Jelasnya.

Bergeser ke utara, menuju ke kota pahlawan. Ada 3 mahasiswi ITS yang melakukan KKN Tematik ini. Ketiga mahasiswi tersebut adalah Indi Laili Ramadhani, Fira Faiza, dan Nadila Ayu Novanti. Indi laili Ramadhani yang dipanggil Indi memilih lokasi KKN di RT 06 RW 02 Kelurahan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur. KKN yang dia lakukan bertujuan untuk membantu mengedukasi masyarakat di sekitar lingkungan RT 06 RW 02 Kelurahan Wonokromo terkait peningkatan pola perilaku hidup sehat dan mengadakan pendampingan belajar dari rumah.

Sedangkan Fira Faiza memilih untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata di di RT 02 RW 04 Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur. Mbak Fira memiliki tiga program utama yakni pendampingan belajar secara daring, pembuatan poster tentang COVID-19, dan Sharing is Caring. “Program Sharing is Caring yang saya lakukan adalah suatu program yang bekerja sama dengan komunitas peduli sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, realisasi dari program ini adalah pembagian nasi bungkus setiap hari jumat selama dua pekan.” Tambahnya.

Mahasiswi asal surabaya yang terakhir adalah Nadila Ayu Novanti yang memilih KKN di Gubeng Jaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. Dia mempunyai program utama KKN yakni sosialisasi COVID-19, dan program pendampingan belajar untuk siswa SD. “Di akhir kegiatan, saya menyalurkan donasi face shield dan hand sanitizer kepada warga lingkungan Gubeng Jaya terutama yang memiliki usaha warung makan” Tambahnya.

Dua mahasiswa ITS yang tersisa berada di kota pudak dengan terletak di sebelah utara dari kota Surabaya. Kedua mahasiswa itu bernama Muhammad Rifqi Khamdi dan Sulis Rizkiatul Fitri. Mbak Sulis melakukan KKN di Kampung Kalimas Baru Desa Banyuwangi Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Dia memiliki dua program utama yakni program edukasi masyarakat tentang pentingnya hidup sehat di tengah pandemi, dan pendampingan belajar kepada adik-adik kelas 5 MI Nurul Jadid Banyuwangi secara daring.

Sedangkan mas Rifqi memilih KKN di kampung Tambak Boyo, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. Dia memiliki program utama yakni pentingnya memakai masker dan pendampingan belajar gratis. “Setelah KKN ini selesai, kesadaran warga kampung Tambak Boyo dalam memakai masker/face shield di era COVID-19 semakin tinggi di mana 83,3% dari responden merasa berguna dengan adanya masker/face shield dan 16,7% dari responden merasa tidak berguna dengan adanya masker/face shield ini. Dan kegiatan pendampingan belajar gratis ini menunujukkan jika para siswa sebanyak 88,9% dari responden merasa sangat terbantu dalam menyelesaikan soal dan 11,1% dari responden merasa lumayan terbantu dalam menyelesaikan soal.” Ujarnya.( Muhammad Rifqi Khamdi/Indi Laili Ramadhani)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button