JATIMSURABAYA

Bicara Mobile JKN, Ini Fitur Andalan Pilihan Lyntar

Lyntar Ghendis (27) peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Bersama Aplikasi Mobile JKN

SURABAYA, bidiknasional.com – Bicara aplikasi digital Mobile JKN milik BPJS Kesehatan, Lyntar Ghendis (27) peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dengan nomor peserta 00018687XXXX menyebutkan fitur Skrining kesehatan menjadi pilihan favorit dirinya sebagai generasi milenial.

” Iya, fitur favorit saya skrining kesehatan itu. Fitur ini membantu kami generasi milineal yang produktif untuk memantau kondisi kesehatan fisik saat ini atau resiko kedepannya,” terang perempuan yang akrab disapa Lyntar tersebut.

Bukan tanpa alasan kata dia,” fitur ini dapat mendeteksi kondisi saya. Karena hanya lewat genggaman saya bisa berhati-hati. Dengan catatan harus mengisi sesuai kondisi agar mendapat hasil yang akurat,” ujar dia.

Lyntar memaparkan,” saat saya melakukan skrining kesehatan dengan jawaban yang paling akurat sesuai kondisi terkini, fitur ini akan menghasilkan penilaiannya yaitu Resiko rendah dan Resiko Sedang / Tinggi. Jika ternyata hasil menunjukkan resiko rendah, saya bisa lanjut dengan menjaga perilaku hidup sehat. Namun Jika ternyata hasil dari skrining tadi Resiko Tinggi mengarah ke penyakit kronis misalnya seperti gejala kencing manis maka saya bisa melakukan pemeriksaan penunjang yaitu cek gula darah puasa atau gula darah 2 jam postprandial di fasilitas kesehatan tingkat pertama pilihan saya,” jelasnya.

Menurutnya, fitur Skrining kesehatan
sangat membantu khususnya menyiapkan masa depan bukan hanya finansial yang perlu dipersiapkan tetapi juga Kesehatan.

Sebagai layanan manfaat sambung wanita yang mengaku tergabung menjadi peserta JKN sejak 15 Juli 2015 tersebut, ia membeberkan awal ketertarikannya mengenal aplikasi mobile JKN.

” Pada awalnya aplikasi Mobile JKN saya pakai sejak masih kuliah, sekitar tahun 2017. Caranya mudah, saya mengunduh aplikasi ini pada kanal play store di android lalu setelah selesai mengunduh, saya melakukan registrasi hingga sukses baru kemudian aplikasi saya gunakan,” ungkapnya.

“Saat itu aplikasi Mobile JKN saya gunakan pertama untuk memastikan kartu keluarga saya aktif atau tidak,” imbuhnya.

Seiring bertambahnya waktu Lyntar mengaku dari tahun ke tahun aplikasi mobile JKN mengalami peningkatan.

“Dulunya saya pakai hanya untuk cek keaktifan kartu BPJS Kesehatan dikeluarga saya, kini aplikasi ini banyak membantu saya. Ada e-Card nya yang bisa ditunjukan saat berobat, bisa melihat pembayaran, lalu ada menu konsultasi dokter, juga ada menu kekinian yaitu Antrian Online untuk berkunjung di fasilitas kesehatan,” sebutnya.

Mengenai pengalaman mengunakan fitur Antrian online ini lanjutnya, ia menyatakan tidak perlu berlama-lama mengantri pada fasilitas kesehatan.

“Saya bisa datang sesuai waktu yang ditentukan. Tentunya ini membantu memangkas waktu sehingga lebih efesien. Cukup mudah kok cara aplikasinya, saya tinggal login ke aplikasi mobile JKN, lalu saya klik menu “Pendaftaran pelayanan” lalu pilih “Faskes Tingkat Pertama” atau “Faskes Rujukan Tingkat Lanjut”. Karena saya hendak ke fasilitas kesehatan tingkat pertama maka menu itu yang saya pilih,” tegasnya.

Selanjutnya,”Jika sudah muncul tampilan nama dan Fasilitas kesehatan tingkat pertama tempat saya terdaftar, saya tinggal pilih poli sesuai keluhan saya, lanjut pilih tanggal daftar dan jadwal, terakhir isi keluhannya dan klik daftar pelayanan. Antrian online sudah terbentuk deh, dan tinggal datang saja,” kata Lyntar.

Secara keseluruhan, Antrian online ini sangat membantu keluarga Lyntar, salah satunya seperti yang dialami neneknya

” Ceritanya nenek saya sedang sakit pada saat itu. Keadaannya karena sudah lanjut usia, jadi tidak memungkinkan berlama-lama difaskes hanya sekedar menunggu panggilan agar segera diperiksa oleh dokter. Dan benar adanya saat saya sudah ambil antrian lewat antrian online terlebih dahulu, nenek saya tidak perlu menunggu lama apalagi dikondisi pandemi saat sekarang ini,” terangnya.

Dipenghujung penjelasannya, Lyntar berharap pada BPJS Kesehatan khususnya fitur Skrining kesehatan aplikasi Mobile JKN, agar bisa dilakukan lebih dari sekali dalam setahun.

” Saran saya mungkin bisa dilakukan 6 bulan sekali jadi 1 tahun bisa melakukan skrining kesehatan 2 kali,” pintanya.

” Dan bagi seluruh kalangan secara luas saya pribadi juga berharap, dari pengalaman tersebut, peserta dapat menikmati manfaat aplikasi mobile JKN. Tujuannya adalah agar setiap peserta JKN bisa merasakan kemudahan,” pungkas Lyntar. (*/boody)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button