SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendampingi Menko PMK Muhadjir Effendy menjenguk dan memberi penguatan terhadap kuarga dan korban musibah wahana seluncuran di RSUD Dr. Soetomo, Minggu (8/5). Insiden ambrolnya seluncuran di kawasan Kenjeran ini terjadi pada Sabtu (7/5).
Didampingi Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Joni Wahyuhadi serta Walikota Surabaya Ery Cahyadi, Gubernur Khofifah bersama Menko PMK langsung menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr Soetomo. Tiga korban dirawat di IGD, dan empat orang lainnya menjalani perawatan di kamar rawat inap akibat patah tulang. Bahkan ada korban yang sudah diizinkan pulang.
Setibanya di ruang rawat inap, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang terjadi. Kepada perwakilan keluarga, gubernur perempuan pertama di Jatim itu memberi penguatan kepada keluarga yang mendampingi korban agar tetap tenang dan sabar.
“Mohon bersabar _nggeh_, bapak dan ibu. Ini musibah yang tidak kita inginkan. Semoga Ananda bisa segera pulih dan beraktivitas belajar kembali,” ujarnya.
Khofifah mengungkapkan bahwa musibah ini harus menjadi pelajaran berharga kepada semua pengelola wahana wisata di Jatim. Oleh karenanya, ia pun meminta kepada bupati/walikota agar memperhatikan seluruh wahana dengan melakukan pengecekan ulang.
“Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh penyelenggaraan wahana wisata khususnya _water park_ maupun yang serupa. Semua kepala daerah saya minta untuk melakukan pengecekan ulang atas wahana wisata yang ada. Pastikan proses kalibrasi dilakukan secara rutin. Pastikan semua alat permainan aman dan laik digunakan,” tegasnya.
Menko PMK, Muhadjir Effendy menyatakan bahwa tujuan kedatangannya ke RSUD Soetomo dan RS Soewandhi adalah untuk mengecek kondisi para korban insiden. Menurutnya saat ini para korban dalam kondisi baik dan mendapat penanganan dari tenaga dokter yang berpengalaman.
Muhadjir mengimbau kepada pengelola tempat bermain atau wahana wisata agar betul-betul mengecek kondisi infrastruktur yang dimiliki, terutama wahana yang memiliki risiko tinggi. “Baik itu untuk proses kalibrasi maupun _mantainance_ -nya.”
Ia menambahkan, petugas wahana harus mengawasi dan selalu waspada. “Jangan sampai ditinggalkan. Namanya anak-anak bermain pasti memiliki aktivitas yang luar biasa ketika mereka ingin bermain,” ujarnya.
Saat bertemu dengan perwakilan keluarga, Gubernur Khofifah menyerahkan bingkisan buah dan sejumlah uang santunan yang bisa dipergunakan untuk tambahan biaya pemulihan pascaperawatan di RSUD Dr. Soetomo.
Ditemui secara terpisah usai peninjauan, salah satu keluarga korban, Evi Yuliana (27) menyampaikan kondisi suaminya yang menjadi korban peristiwa tersebut. Sang suami, Efendy (28), mengalami cedera tulang wajah hingga menyebabkan kurangnya pasokan oksigen ke dalam tubuhnya. Sampai saat ini, keadaan suaminya masih belum stabil.
“Saya hanya berharap musibah ini ditangani dengan tuntas, termasuk penanganan medis korban,” ujar Evi.
Mewakili keluarga korban yang lain, Evi mengucapkan pula rasa terima kasihnya atas dukungan psikologis yang diberikan dengan hadir menjenguk. “Terima kasih Pak Menteri, Ibu Gubernur, Pak Wali. Mohon kami selalu didampingi dan diberikan penguatan hingga tuntas,” tutupnya.
Laporan : dji/humas
Editorial : Budi Santoso