Selasa (22/10/2022), Roemah Bhinneka atau Organisasi yang mengedepankan kerukunan umat beragama melakukan silaturahmi di Polda Jatim (Foto.dok: hms)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Roemah Bhinneka atau Organisasi yang mengedepankan kerukunan umat beragama, Selasa (22/10/2022) siang melakukan silaturahmi di Polda Jatim yang di terima langsung oleh Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, didampingi Pejabat Utama Polda Jatim di Selasar Gedung Patuh lantai 2, Mapolda Jatim.
Dalam silaturahmi ini, Roemah Bhinneka yang dihadiri oleh Dewan Penasihat Roemah Bhinneka Prof. Dr. KH. Said Agil Siraj, Yayasan Roemah Bhinneka J. Subekti, Ketua Roemah Bhinneka Irianto Susilo, Sekretaris Roemah Bhinneka Andy P. Wangi.
Di kesempatan ini, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Roemah Bhinneka atas kunjungannya di Polda Jatim, pasalnya Roemah Bhinneka merupakan organisasi yang mengedepankan kerukunan umat beragama yang sangat membuat sejuk untuk masyarakat Jawa Timur.
“Terima kasih Roemah Bhinneka atas dukungannya untuk memiliki semangat persatuan yang luar biasa, dimana kita akan menghadapi Pemilu 2024, semoga dengan adanya Roemah Bhinneka dapat ini dapat menularkan semangat persatuan kepada seluruh masyarakat,” ucapnya Wakapolda Jatim.
Sementara itu Dewan Penasihat Roemah Bhinneka Prof. Dr. KH. Said Agil Siraj mengatakan, Roemah Bhinneka merupakan wadah civil society yang mengedepankan suatu persatuan dalam menghadapi suatu perbedaan suku, ras dan agama yang tetap bersatu dalam semangat kesatuan.
“Kondisi persatuan yang ada di Indonesia ini tidak akan bisa ditemui di Negara lain, karena fanitisme terhadap suku, ras dan agama. Oleh karena itu ke Bhinnekaan di Indonesia merupkan kekuatan yang sangat luar biasa,” paparnya KH. Said.
“Pada masa akan datang ancaman yang akan kita hadapi yakni perpecahan antar golongan masyarakat, contoh yang sudah ada yakni pada masa Pemilu 2019 yang membuat masyarakat terpolarisasi menjadi 2 kubu,” pungkasnya Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Laporan: j0181/tyo/SK99/hms
Editor: Budi Santoso