MAKSIMALKAN PENDAPATAN BUMDES, PEMERINTAH PEKON TANJUNG RAYA LAMBAR ALOKASIKAN ANGGARAN 250 JUTA
Johan Safri, ST, Peratin (Kepala Desa) Tanjung Raya Sukau Lampung Barat (Foto: Taufik)
LAMPUNG BARAT, BIDIKNASIONAL.com – Komitmen dan tekad Johan Safri sejak dilantik sebagai seorang Peratin (Kepala Desa ) di Pekon (Desa) Tanjung Raya kecamatan Sukau Lampung Barat untuk merealisasikan janji – janjinya saat perhelatan Pemilihan Peratin serentak satu tahun yang lalu satu persatu telah dibuktikan nya.
Selain mengakomodir seluruh komponen masyarakat yang berlatarbelakang Suku,agama dan budaya berbeda yang hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Pekon Tanjung Raya, kini Ia merealisasikan janjinya berkaitan peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa) melalui pemberdayaan dan memaksimalkan Badan Usaha Milik Desa( BUMDes).
Tak tanggung-tanggung, sebagai bentuk keseriusan pemerintah Pekon untuk menghasilkan dan atau meningkatkan PADesa (Pekon) serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat, di Tahun Anggaran 2023 ini pemerintah Pekon setempat akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp.250 Juta untuk memulai unit usaha di bidang penyertaan modal pertanian dan mengoptimalkan pengelolaan sampah.
Peratin Tanjung Raya Johan Safri,ST ditemui diruang kerjanya pada bidiknasional.com mengatakan, dua unit usaha yang dirintis di awal masa kepemimpinannya ini telah tertuang dalam Prioritas Alokasi Dana Desa (PADD) tahun 2023.
” Saya tetap konsisten dan teguh memegang komitmen akan janji- janji disaat Pilpratin (Pilkades) beberapa waktu yang lalu dan secara bertahap akan saya realisasikan” terang Johan Safri, Senin 13 -3-2023.
Menurut Johan, secara teknis terkait unit usaha penyertaan modal pertanian pihaknya akan memberikan akses modal bagi para petani hortikultura di wilayah setempat.
Penyertaan modal pertanian bagi para petani hortikultura di BUMDes bukannya tanpa alasan,sebab Pekon Tanjung Raya merupakan salah satu sentra daerah penghasil komoditi hortikultura di Lampung Barat,imbuh Politisi PDIP itu.
“Pekon Tanjung Raya merupakan salah satu sentra penghasil komoditi pangan sayur -mayur atau hortikultura di Lambar, dengan potensi dan hasil kajian itu maka kami berinisiatif untuk memberikan akses modal dan menjalin kemitraan dengan petani,” ujarnya.
Namun sambungnya, penyertaan modal yang dimaksud bukan berupa uang tunai melainkan berupa dukungan modal sarana prasarana, pupuk maupun obat-obatan pertanian.
“Sehingga disini BUMPekon (BUMDes) berperan untuk memenuhi segala kebutuhan petani yang sifatnya barang dan calon petani yang akan dijadikan mitra akan kita verifikasi dan setelah berjalan pun akan kita dampingi dan awasi bersama,” jelasnya.
Tidak hanya sampai disitu, dalam kemitraan usaha tersebut, BUMPekon juga turut bertanggung jawab mencarikan pembeli atau sasaran pasar hasil panen sehingga usaha benar-benar terkelola mulai dari hilir ke hulu.
“Secara teknis, untuk persentase bagi hasil dalam unit usaha ini kita membaginya 80/20 persen, artinya 80 persen untuk petani dan 20 persen untuk pengembangan BUMPekon. Tapi itu jika kita berbicara keuntungan, namun apabila merugi, maka kerugian akan ditanggung bersama atau 50/50 persen,” paparnya.
Namun untuk memulai sesuatu usaha yang menjadi dasar untuk membangkitkan Badan Usaha Milik Pekon (BUMPekon) itu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, kesemua itu dibutuhkan komitmen dan tekad yang kuat serta kajian-kajian dan analisis yang komprehensif demi mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan, tutup Johan.
Laporan: TAUFIK
Editor: Budi Santoso