Saat melakukan peninjauan terkait pengolahan limbah di Reko Hub (foto : Teddy)
SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Rekosistem, startup berjalan dibidang climate-tech ini menyediakan implementasi ekonomi sirkular dalam rantai pasokan limbah, dengan memanfaatkan sistem operasi pengolahan limbah dari Rekosistem yang akan diubah menjadi bahan baku daur ulang dan energi yang terbarukan. Peluncuran dan peresmian Reko Hub di Driyorejo seluas 16.000 meter persegi ini, menggandeng Milion Limbah Indonesia sebagai mitra strategis, untuk melayani permasalahan limbah dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Ernest Layman CEO Rekosistem, berharap Reko Hub yang telah diresmikan ini sebagai solusi penanganan limbah yang biasanya berakhir menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). “Permasalahn sampah cukup besar di Indonesia terutama di Jawa Timur, pasti jumlah sampahnya sejajar dengan total populasi penduduknya, Jawa Timur menempati nomer 2 total sampah terbesar di Indonesia. Maha hadirnya Reko Hub ini, diharapkan sebagaibsolusi pengolahan sampah berjenis plastik bernilai rendah yang biasanya berakhir di TPA dan tidak didaur ulang, sehingga turut berkontribusi terhadap masyarakat,” Ucap Ernest dalam sesi pidato pembukaannya, Sabtu (11/11/2023).
Lebih dalam, Ernest menjelaskan bahwa selama ini Rekosistem sudah menggunakan Reko Hub yang terletak di kawasan Made Surabaya, dengan kapasitas produksi sebesar 15.000 ton, dan sebagian besar menangani sampah dari 12.000 rumah.
Dengan penambahan Reko Hub Driyorejo ini, maka kapasitas produksi pengelolaan sampah anorganik menjadi 50.000 ton pertahunnya. Jawa Timur sendiri, merupakan salah satu fokusnya, mengingat produksi sampah menduduki peringkat kedua di Indonesia, sebesar 5 juta ton per tahunnya.
“Kami berharap ke depannya dari pengolahan limbah sampah tidak berhenti sampai disini, maka dari itu kami berkerja sama dengan dinas lingkungan hidup, dan instansi pemerintah baik di Kabupaten atau Kota disekitaran Reko Hub, terutama di wilayah Mojokerto, Gresik dan Surabaya” Imbuh Ernest.
Sementara itu, Alex Chandra selaku Co-founder dan CEO Milion Limbah Indonesia menjelaskan bahwa, kami sangat senang bekerja sama dengan Rekosistem karena dapat meningkatkan presentase daur ulang limbah.
“Saya sangat senang telah bekerja sama dengan Rekosistem karena dalam upayanya bersama kami untuk meningkatkan presentase daur ulang di Indonesia melalui pengelolaan sampah dengan lebih banyak jenis, karena masalah sampah bukan hanya masalah sampah plastik bernilai, namun juga residu yang banyak diabaikan oleh pemain lainnya.” Ucap Alex.
Acara peresmian tersebut turut mengundang Wali Kota Surabaya yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya, Akhmad Eka Mardjianto, Bupati Gresik, H. Fandi Akhmad Yani, bersama CEO Milion Limbah Indonesia Alex Candra, dan perwakilan dari pemerintahan lainnya serta beberapa perangkat kelurahan sekitar.
Kepala Dinas lingkungan hidup Surabaya, Akhmad Eka Mardjianto dalam sambutannya berkata, “Surabaya merupakan kota kedua terbesar di Indonesia yang memiliki permasalahan-permasalahan yang sama dengan kota lain, khususnya dalam menangani masalah limbah sampah. Setiap hari kota Surabaya menghasilkan 1,7 ton sampah yang pembuangannya tersebar di TPA, TPA3R dan beberapa bank sampah. Perharinya sampah yang dapat diproses hanya 1 ton dan 700 kilo sisanya selalu berakhir menumpuk, harapan kami Reko Hub sebagai solusi untuk mengurangi beban yang menumpuk di TPA tersebut” ucap Akhmad Eka.
Selanjutnya diujung sesi acara, Ernest Layman bersama Alex Chandra mengajak para tamu undangan untuk melihat berlangsungnya proses pengolahan limbah didalam Reko Hub. Terlihat ada beberapa pekerja sedang melangsungkan proses pengolahan limbah yang telah terkumpulkan sebelumnya.
“Pada hari ini, yang sedang oleh bapak/ibu tamu undangan dan rekan-rekan media adalah proses pengolahan limbah botol plastik, dalam Reko Hub ini juga dapat mengolah beberapa limbah lainnya, seperti kertas, plastik kresek dan kardus, namun untuk limbah logam dan limbah jenis kaca karena sulit dan dapat merusak peralatan mesin kami” tutup Ernest disaat tour pemrosesan di pabrik Reko Hub.
Laporan: TED
Editor: Budi Santoso