JATIMSURABAYA

Program JKN Buka Akses Kesehatan Jadi Lebih Terjangkau Bagi Masyarakat Indonesia

Tari Dia Arianti (37) peserta JKN (dok: ist)

SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan semakin membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Salah satu keluarga di Kalilom Lor Indah, Kota Surabaya, merasakan manfaat besar dari program ini, tidak hanya dalam hal kemudahan akses pelayanan kesehatan, tetapi juga dalam melindungi mereka dari risiko kemiskinan akibat biaya pengobatan yang tinggi.

Tari Dia Arianti, seorang ibu rumah tangga berusia 37 tahun, bersama suaminya, Iwan Mariyono (38), memberikan kesaksian tentang pengalaman positif mereka dengan Program JKN BPJS Kesehatan. Tari mengungkapkan bahwa Program JKN telah menjadi penyelamat bagi keluarganya, meskipun suaminya hanya pekerja di Perusahaan swasta yang bergerak di bidang Galvalum.

“Kami satu keluarga pernah menggunakan Kartu Indonesia Sehat untuk berobat. Suami, saya, dan tiga orang anak, semuanya pernah sakit. Alhamdulillah ada Kartu Indonesia Sehat yang selalu hadir tanpa harus memikirkan biaya pengobatan yang begitu mahal,” ucap Tari.

Tari menjelaskan bahwa Program JKN mampu melindungi keluarganya dari risiko kemiskinan, terlebih ketika suaminya hanya bekerja sebagai pekerja di perusahaan swasta. Sejak terdaftar sebagai peserta melalui segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas dua pada tahun 2014, keluarga Tari telah mengalami berbagai situasi, termasuk kunjungan ke berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari klinik kesehatan, puskesmas, hingga rawat inap di beberapa rumah sakit di Kota Surabaya.

“Sudah berkali kali keluarga keluar masuk fasiltas kesehatan, secara keseluruhan sudah tidak terhitung berapa biaya yang harus dikeluarkan apabila tidak ada Program JKN ini. Saya sendiri sekarang ini pasca periksa di Puskemas Tanah Kali Kedinding Surabaya, hasil dari cek laboratorium terakhir, hasilnya saya dinyatakan sakit tipes, infeksi saluran kencing dan ada batunya,” ungkap Tari.

Setelah diberi surat rujukan oleh dokter di Puskesmas tersebut, lanjut Tari, dirinya disarankan melanjutkan perawatannya ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Mulyorejo Surabaya. Selain itu, suaminya juga pernah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Mohamad Soewandhie saat didiagnosis positif menderita Hepatitis. 

“Bukan hanya suami, persalinan kedua anak saya juga menggunakan fasilitas Program JKN. Kemudian salah satu anak saya pernah operasi kencing batu di salah satu rumah sakit umum Kota Surabaya, semua tanpa dipungut biaya sepeser pun,” ungkap Tari.

Tari juga menekankan bahwa menjadi pasien peserta JKN tidak mengurangi rasa kepercayaan dirinya. Semua pelayanan yang diterima oleh keluarga besar Tari dilakukan tanpa adanya diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil.

“Kami rasa keluarga pada sakit waktu itu, dilayani dengan sangat baik sesuai standar pelayanan kesehatan baik di Puskemas maupun di rumah sakit. Tidak ada perbedaan perlakuan sama sekali dan dilayani layaknya pasien umum,” ujar Tari.

Tari menunjukkan apresiasinya terhadap kemudahan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan terkait proses layanan kesehatan untuk berobat. Ia mengaku sudah beberapa kali mengakses layanan kesehatan tanpa diminta membawa berbagai macam persyaratan.

“Semakin dimudahkan, periksa hanya menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), langsung dilayani berobat ke poli umum. Setelah rawat inap tiga hari di Puskesmas, diperbolehkan pulang,” kata Tari.

Tari mengungkapkan rasa syukur dan harapannya untuk kemajuan BPJS Kesehatan dan Program JKN yang dijalankannya.  Ia menyatakan menjadi peserta JKN adalah satu keuntungan besar. Sakit tanpa harus takut jatuh miskin, karena selama ini program JKN selalu memberikan jaminan kesehatan kepadanya dan keluarga.

“Semoga BPJS Kesehatan dari hari kehari akan semakin baik lagi dan terus meningkatkan pelayanannya. Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan pun terus membuktikan diri sebagai tonggak penting dalam penyediaan akses kesehatan yang terjangkau dan efisien bagi masyarakat Indonesia,” pungkas Tari.

Laporan: rn/ws/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button