Hidupkan Eks Lahan Rob, BI Tegal-Pemkot dan Kodim Uji Coba Tanam Padi Biosalin di Degayu
KOTA PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Sebagai upaya menghidupkan kembali eks lahan rob, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tegal, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan Kodim 0710/Pekalongan melakukan uji coba penanaman padi jenis Biosalin di Dukuh Klidungan, Kelurahan Degayu, Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jumat siang (29/11/2024).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tegal, Marwadi mengungkapkan bahwa, uji coba ini melibatkan 15 hektare lahan dengan tahap awal penanaman di atas 1,5 hektare menggunakan bibit padi Biosalin dan pupuk Bio Tasnim. Dengan teknologi Biosalin diharapkan mampu menghidupkan kembali eks lahan rob yang sebelumnya tak produktif.
“Kami akan dorong kelompok tani disini untuk memanfaatkan lahan tidur ini seluas 105 hektar. Untuk tahap awal, akan dicoba untuk menanam di lahan seluas 1,5 hektar,” ucapnya
Sebelum memulai uji coba, di hari yang sama, sekitar 20 petani dari Kelompok Tani (Poktan) Harapan Jaya dan Degayu Tiga diberikan pelatihan intensif melalui kegiatan Capacity Building yang digelar di Rumah Makan Sultan Setono Kota Pekalongan yang dihadiri juga oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, Sekda Nur Priyantomo, Kasdim 0710/Pekalongan, Mayor Arh Akhmad Thohir, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati dan Perwakilan BBPSI Biogen Bagian Pengembangan Benih Biosalin, Sumali.
Marwadi menyebut, pihaknya mendorong agar kelompok tani yang sudah mendapatkan pelatihan alih teknologi baru pertanian di lahan ekstrim itu bisa mengolah lahan bekas tergenang rob dengan bibit padi khusus dan BI Tegal siap bantu penyediaan pupuknya agar bisa dikembangkan.
“BI Tegal juga mempertimbangkan untuk memberikan bantuan yang lebih baik lagi kepada para petani, terlebih dalam menggarap lahan bekas terendam banjir rob tentunya membutuhkan traktor khusus dan tidak lagi memakai peralatan manual seperti cangkul,” terangnya.
Ia menjelaskan, kebutuhan lain yang diperlukan untuk mengolah lahan yang lebih rendah dari laut tersebut adalah mesin pompa untuk mengalirkan air. Uji coba penanaman padi di areal bekas rob sebelumnya sudah pernah dilakukan Kodim 0710/Pekalongan bersama Pemerintah Kota Pekalongan dan berhasil dipanen di wilayah Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
Sebagai informasi, hasil panen padi biosalin di demplot hasil garapan Kodim Pekalongan dalam satu hektar mencapai 7 hingga 7,5 ton setelah tiga kali musim panen.
“Tadi ada 20 petani dari Poktan Harapan Jaya serta Poktan Degayu Tiga yang dilibatkan untuk mengolah lahan dan pada hari ini juga penggarapan dengan metode Demontration Plot (Demplot) dimulai,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menambahkan, lahan yang sedang diuji coba penanaman padi Biosalin sebelumnya sudah terendam banjir rob selama 8 tahun dan sempat mematikan pertanian setempat.
“Para petani ini sebelumnya sudah memiliki pengalaman namun setelah muncul telnologi baru tentang penanaman padi di eks lahan rob maka para petani perlu merefresh lagi keahliannya melalui pelatihan Capacity Building,” ujar Mas Aaf, sapaan akrabnya.
Mas Aaf mengapresiasi dukungan BI Tegal yang selaras dengan program ketahanan pangan dari pemerintah pusat maupun program makan siang gratis yang sudah digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Kalau dari 105 hektar ini, minimal 90 hektar saja bisa ditanami padi kembali, tentunya akan mampu menunjang program ketahanan pangan di Kota Pekalongan. Mudah-mudahan semuanya lancar dan saya yakin dari dinas terkait dan Kodom Pekalongan masih akan melanjutkan program ini,” bebernya.
Kasdim 0710 Pekalongan, Mayor Arh Akhmad Thohir, menyatakan dukungannya penuh terhadap program ini.
“Kami siap membantu dari aspek teknis dan pengamanan di lapangan agar uji coba berjalan lancar,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati, mengungkapkan bahwa upaya revitalisasi eks lahan rob telah dilakukan bertahun-tahun. Dimana, di wilayah Degayu ini ada sekitar 105 hektar sawah yang terendam rob. Kini, 95 hektar sudah kembali mengering berkat sistem pengendalian banjir dan rob secara intensif selama 8 tahun terakhir.
“Pengembalian fungsi lahan ini akan dilakukan secara bertahap dengan fokus pada jenis tanaman seperti padi Biosalin yang adaptif terhadap salinitas tinggi,” tandasnya.
Lappran: Dikin
Editor: Budi Santoso