GARUTJABAR

Legislator PAN Hoerudin Gelar Sosialisasi Empat Pilar di Karangpawitan Garut

KAB. GARUT, BIDIKNASIONAL.com – Anggota MPR RI dari Fraksi PAN, Muhammad Hoerudin Amin, S.Ag., MH menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci untuk menumbuhkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila yang sesuai dengan tujuan Pendidikan nasional.

Pancasila merupakan leitmotive atau dorongan pokok dan leitstar atau bintang petunjuk jalan.

“Tidak adanya leitmotive dan leitstar Pancasila, akan menimbulkan kekuasan negara yang menyimpang. Bangsa Indonesia sudah diajarkan dasar ideologi Pancasila yang menerapkan melalui pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang didalamnya menjelaskan nilai-nilai Pancasila guna untuk membentuk suatu karakter atau kepribadian seseorang,” beber Hoerudin sapaan akrabnya saat acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang berlangsung di Karangpawitan Kabupaten Garut, Selasa 18 Maret 2025.

Sosialisasi Empat Pilar sebagai media Sosialisasi Dapil (Sosdap) MPR RI tersebut membahas dan memberikan pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, NKRI & Bhineka Tunggal Ika.

Menurutnya, saat ini Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di sekolah berganti nama menjadi Pendidikan Pancasila. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila merupakan pembelajaran yang berpegang pada lima sila.

“Ruang lingkup dari mata pelajaran Pendidikan Pancasila memiliki empat elemen kunci beserta capaiannya yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dalam Kurikulum Merdeka. Upaya menanamkan nasionalisme mengacu dalam nilai-nilai Pancasila pada capaian pembelajaran Pendidikan Pancasila elemen yaitu: Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI BSKAP. Dan setiap elemen ini memiliki materi yang dapat meningkatkan sikap nasionalisme pada siswa gerenasi muda,” terang anggota Komisi X ini.

Namun ironisnya, sambung Hoerudin, kencenderungan yang terjadi pada generasi muda seolah-olah acuh tak acuh dengan pejuang pahlawan yang tidak memahami hakikat manusia sebagai mahkluk yang berbangsa dan bernegara.

“Masalah pada era globalisasi yaitu krisis nasionalisme di kalangan generasi muda, munculnya pemahaman radikalisme berupa pemahaman sekelompok orang yang ingin perubahan tatanan sosial dan politik dengan mengunakan cara kekerasan sehingga menghadirkan intoleransi yang tidak memiliki tenggang rasa dan terkikis sikap nasionalisme warga negara khususnya generasi muda,” pungkas legislator dari Dapil Jabar XI meliputi Kabupaten Garut, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya. (*)

Laporan: zaen

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button