JATIMSURABAYA

Jadi Faktor Penting Dalam Program JKN, BPJS Kesehatan Terus Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan

Ruang Pelayanan Peserta JKN di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Surabaya (Foto: SDM Komlik)

SURABAYA, BIDIKNASIONAL.com – Kualitas pelayanan menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN senantiasa berusaha meningkatkan kualitas pelayanan baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun rumah sakit.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surabaya Hernina Agustin Arifin menjelaskan melakukan proses kredensial adalah hal yang mutlak dilaksanakan saat ada pengajuan kerja sama dari faskes tingkat pertama maupun rumah sakit. 

“Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa fasilitas yang dimiliki oleh FKTP maupun rumah sakit ini terstandar. Ada persyaratan yang mutlak dan persyaratan tambahan. Persyaratan mutlak itu wajib, misalkan surat izin operasionalnya dan SIP dokternya termasuk akreditasinya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir mengenai kompetensi faskes yang menjadi provider kami,” ungkap Hernina di Surabaya, Senin (27/03).

Hernina mengungkapkan BPJS Kesehatan juga akan melakukan evaluasi terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak FKTP dan rumah sakit kepada peserta JKN. Spot check rutin ke lokasi pelayanan dilakukan untuk mengetahui bagaimana peserta JKN dilayani di rumah sakit.

“Kalau di FKTP ada namanya Si – Bling, supervisi buktikan dan lihat langsung, pegawai BPJS Kesehatan langsung menjajal sendiri pelayanan kesehatan di faskes tanpa menunjukkan identitas kepegawaiannya. Tujuannya untuk mengetahui apakah pelayanan sudah sesuai standar termasuk diantaranya ada tidaknya biaya tambahan yang dikenakan oleh faskes kepada peserta JKN,” tutur Hernina.

Umpan balik spot check dan Si – Bling ini, lanjut Hernina, dikembalikan ke FKTP dan RS sebagai dasar untuk peningkatan pelayanan kepada peserta JKN. Misalnya pelayanan atau fasilitas apa saja yang masih kurang, atau masih ditemukan permintaan fotokopi kepada peserta JKN yang akan berobat.

“Besar harapan kami bahwa ke depan tidak ada lagi peserta JKN merasa dibeda-bedakan dengan pasien umum. Tidak ada lagi peserta JKN merasa ribet untuk memperoleh pelayanan di FKTP maupun rumah sakit,” ujar Hernina.

Hernina menuturkan, tak lupa pihaknya terus melakukan edukasi kepada peserta JKN agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik di FKTP maupun rumah sakit, mereka juga harus memastikan diri bahwa kepesertaannya aktif dengan taat membayar iuran. Jadi ketika suatu saat membutuhkan pelayanan sudah siap digunakan.

“Kadang masyarakat tidak tahu jika dirinya terdaftar sebagai peserta JKN yang memiliki tunggakan iuran. Kemudian ketika membutuhkan pelayanan baru bingung bagaimana mengaktifkan status kepesertaannya. Untuk mengatasi hal seperti ini, BPJS Kesehatan menghadirkan layanan Mobile Customer Service (MCS) di kantor kecamatan tertentu,” ungkap Hernina.

Pada tanggal yang dijadwalkan MCS akan hadir, lanjut Hernina, sehingga ketika masyarakat yang membutuhkan informasi terkait pelayanan bisa memanfaatkan fasilitas MCS kami yang ada di lapangan. Kanal-kanal lain yang bisa masyarakat manfaatkan untuk menyampaikan keluhan maupun informasi yaitu BPJS Kesehatan Care Center 165, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), Aplikasi Mobile JKN, Pandawa atau datang ke kantor BPJS Kesehatan. 

“Penting menjadi kontrol bersama bagi FKTP maupun rumah sakit di Kota Surabaya.  Laporkan jika ada diantaranya saat memberikan pelayanan tidak sesuai. Ada BPJS SATU yang siap menerima pelaporan. Demikian sebaliknya, BPJS Kesehatan terus memberikan pelayanan terbaik bagi peserta JKN,” ungkap Ketua Aliansi Peduli Masyarakat Miskin Kota, Budi Santoso.

Budi menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya patut mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi penghargaan Universal Health Coverage (UHC) tahun 2023 yang telah diterima. Ia pun mengharapkan semoga kedepannya pelayanan FKTP dan rumah sakit semakin baik dengan adanya penghargaan bergengsi untuk Kota Surabaya ini.

Laporan: rn/ws/red

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button