Executive Chef Swiss-Belinn Airport Hotel Surabaya, Sunari. (Foto: ist)
SIDOARJO, BIDIKNASIONAL.com – Rawon dikenal sebagai hidangan tradisional berkuah dengan cita rasa khas dari kluwek. Namun, sebuah inovasi baru datang dari Swiss-Belinn Airport Hotel Surabaya di Sidoarjo, yang menyajikan rawon tanpa kuah, dalam bentuk menu “Steak Rawon Ubi Ungu”.
Inovasi itu berhasil menggabungkan rasa autentik bumbu rawon dengan sentuhan kuliner barat yang modern. Hidangan itu juga tetap mempertahankan rasa khas dari kluwek, yang menjadi unsur utama bumbu rawon.
“Saya ingin memberikan sensasi kuliner yang unik, mengkolaborasikan menu Western dengan rempah Nusantara melalui hidangan steak rawon ubi ungu,” kata Executive Chef Swiss-Belinn Airport Hotel Surabaya, Sunari, pada Kamis, (14/11/2024).
BACA JUGA : KPK PERIKSA CABUP SIDOARJO ACHMAD AMIR ASLICHIN
Menurut Sunari, itu bertujuan untuk memberikan pengalaman kuliner yang berbeda, tetapi tetap memperkenalkan kekayaan rempah Nusantara.
“Proses pembuatan steak rawon ini dimulai dengan marinasi daging menggunakan bumbu rawon,” terangnya.
Ia menjelaskan, bumbu-bumbu itu terdiri dari berbagai rempah yang telah dihaluskan, termasuk kluwek, bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, jinten, kunyit, cabai merah, dan cabai rawit.
“Daging dimarinasi sekitar 10-15 menit agar bumbu meresap,”
“Setelah itu, daging dipanggang di atas wajan anti lengket dengan sedikit minyak goreng” jelasnya.
Selain daging dan steak, rawon ini juga dilengkapi dengan ubi ungu yang dimasak dengan santan kelapa murni sebagai pendamping.
BACA JUGA : SIDANG KE 7 BUPATI NON AKTIF SIDOARJO GUS MUHDLOR di PN TIPIKOR SBY
Menurut Executive Chef Swiss-Belinn Airport Hotel ini, pemilihan ubi ungu bukan tanpa alasan. Ia menuturkan, ubi ungu itu memiliki rasa manis alami dan ketika dimasak dengan santan kental, akan memberikan rasa gurih serta creamy. Namun, ada pilihan bagi yang tidak menyukai ubi ungu, atau kentang, bahan lain dapat menjadi alternatif.
Chef Sunari juga menambahkan saran, untuk melengkapi nilai gizi hidangan ini, dengan menambahkan sayuran seperti wortel, jagung muda, atau buncis. “Sayuran menambah serat dalam hidangan ini, sehingga selain lezat, juga lebih sehat,” katanya.
Lanjut, ia juga menjelaskan bahwa sayuran bisa dimasak dengan minyak sisa dari pemanggangan daging, yang juga dijadikan saus siram khas rawon untuk steak, sisa minyak bekas memasak daging bisa juga dimanfaatkan untuk menumis bumbu rawon yang disajikan sebagai saus.
“Bumbu tumisan ini bisa langsung disiramkan ke atas steak, memberikan aroma yang khas serta memperkuat rasa rawon,”
“Saus siram ini menjadi elemen penting yang memperkaya cita rasa rawon meski dalam bentuk steak.” lanjut Sunari.
Bagi para pengunjung, tingkat kematangan steak bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing, baik medium well maupun well done.
“Mayoritas pengunjung lebih menyukai tingkat kematangan medium well,” jelas Sunari.
Steak rawon ini menjadi inovasi unik yang menggabungkan cita rasa klasik Indonesia dengan teknik memasak modern. Dengan menu ini, Swiss-Belinn Airport Hotel Surabaya berharap bisa menarik lebih banyak pengunjung untuk menikmati hidangan yang tak hanya lezat, tapi juga penuh gizi.
Inovasi steak rawon ini memberikan alternatif bagi penikmat rawon yang ingin mencicipi hidangan dengan cara berbeda.
“Saya berharap hidangan ini bisa memberikan inspirasi bagi kuliner Indonesia untuk terus berinovasi tanpa meninggalkan ciri khasnya,” tutup Sunari. (Ted)
