Projo Sumsel Minta Direktur Poltek Pariwisata Di Copot
PALEMBANG – (BN) Ketua DPD Projo Sumsel, Feri Yand. SH didampingi oleh Wakil Ketua I Hidayat Komsu, mengatakan bahwa pihaknya meminta agar kementrian Pariwisata harus segera mencopot atau menganti Direktur Poltek Pariwisata, Zulkifli Harapap, pernyataan tersebut disampaikan ketika melaksanakan aksi unjuk rasa di kampus Poltek Pariwisata,Rabu(23/10).
Ketua Koordinasi Lapangan Rahmad Hidayat menambahkan bahwa aksi yang dilakukan projo merupakan aspirasi masyarakat luas yang mendapatkan informasi dugaan penyimpangan yang dilakukan direktur selama menjabat.
“ kami melakukan aksi ini tidak lain menyerap aspirasi masyarakat dan informasi yang masuk ke Projo bahwa ada dugaan Direktur Poltek Pariwisata ini bekerja tidak profesional, sebagai contoh adanya dugaan anggaran pengadaan dijadikan perjalanan dinas, melakukan kunjungan ke laur negeri tanpa persetujuan menteri pariwisata serta yang paling krusial adalah belum adanya keterlibatan SDM dan pengusaha lokal, ini yang menjadi perhatian serius kami,” ungkap Rahmad.
Rahmad juga menambahkan bahwa apabila aspirasi ini dalam waktu dekat tidak ditindaklanjuti oleh pihak terkait, Projo Sumsel berjanji akan menurunkan masa yang lebih besar lagi, “ dalam waktu dekat kami menunggu dari pihak terkait untuk mengabil sikap apabila tidak ada respon maka kami akan turunkan masa yang lebih besar lagi,” tandas Rahmad.
Sementara itu saat menerima perwakilan pengunjuk rasa yang diwakili ketua DPD Projo Sumsel Feri Yandi SH, Direktur Poltek Pariwisata Zulkifli Harahap mempersilahkan Projo Sumsel untuk memberikan masukannya.
Namun hal tersebut dijawab dengan santai bahwa aksi mereka tersebut harus ditindaklanjuti sesuai aspirasi kalau tidak maka akan membawa masa yang lebih banyak lagi.
“ kami datang untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat dan kalau aspirasi kami tidak ditanggapi jelas kami akan turunkan masa yang lebih besar lagi,” ungkap Feri.
Sekedar diketahui Politeknik Pariwisata Palembang yang baru berdiri 2016, memulai kuliah perdana. Kuliah perdana yang disampaikan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin berlangsung di dinning hall Wisma Atlet di komplek Jakabaring Sport City (JSC) dengan diikuti mahasiswa angkatan pertama 2016/2017.
Berdirinya politeknik pariwisata pertama di Sumatera tersebut ditandai dengan penyerahan pataka Poltek Pariwisata Palembang dari Menteri Pariwisata yang diwakili Deputi Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Ahman Sya kepada pelaksana tugas (Plt) Direktur Poltek Pariwisata Palembang Irene Camelyn.
Poltekpar Palembang di bawah supervisi kerja sama dengan NHI dari Bandung. Di Indonesia ada dua poltek baru, satu Lombok kerja sama dengan Bali, sementara Palembang kerja sama dengan NHI Bandung. “Karena itu, kualitasnya bagus dan terjamin. Jadi, perhotelan, restoran, travel, dan lainnya seluruh stakeholder pariwisata tidak perlu mengambil dari luar lagi, semua sudah terdidik di sini,” sambungnya.
Poltekpar Palembang sudah bekerja sama dengan pelaku hotel, agensi tour and travel, dan para mitra industri pariwisata. Karena itu, para lulusan siap pakai dan terampil. Apalagi, Sumsel tuan rumah Asian Games,
Ketika itu Deputi Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata Ahman Sya mengatakan proses berdirinya Polteknik Pariwisata Palembang tergolong sangat cepat. Semua karena dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Semua sudah disiapkan sedemikian rupa, sehingga bisa terealisasi cepat.
”Mahasiswa angkatan pertama Poltek Pariwisata Palembang menurut Irene Camelyn yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, berasal dari 17 kabupaten dan kota yang ada di daerah ini. “Mahasiswanya tidak hanya orang Sumatera Selatan saja yang bisa mendaftar, ada yang juga berasal dari Sumsel,” katanya.
Menurut Irene Camelyn, Polteknik Pariwisata Palembang merupakan lembaga pendidikan tinggi program diploma III (D III) untuk Jurusan Hospitaliti dengan Program Studi (Prodi) Tata Hidang, Seni Kuliner dan Divisi Kamar. Juga ada program diploma IV atau D IV jurusan Perjalanan dengan Prodi Pengelolaan Konvensi dan Acara.
“Jadi kami membuka dua jurusan dengan tiga Program Studi (Prodi). Pertama Jurusan Hospitality dengan Prodi Divisi Kamar, Tata Hidang dan Seni Kuliner. Kedua jurusan Perjalanan dengan Prodi Pengelolaan Konvensi dan Acara,” ujar Irene Camelyn Sinaga ketika itu.(mas)