MATARAM, BIDIKNASIONAL.com – Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H.Lalu Herman Mahaputra bersama empat dokter lainnya telah mendapatkan lisensi FIM. Setelah beberapa waktu lalu mengikuti Seminar Lisensi CMO yang dilaksanakan oleh FIM (Fédération Internationale de Motocyclisme) di Vantaa Finlandia.
Ke lima dokter berlisensi FIM ini, siap melaksanakan tugas sebagai Chief Medical Officer untuk diketahui, FIM Official’s Licence – Chief Medical Officer merupakan lisensi internasional sebagai syarat agar seorang dokter bisa menjadi pimpinan penyelenggaraan layanan medis pada event kejuaraan motor internasional yang diselenggarakan oleh FIM. Baik pelayanan medis bagi pembalap, official maupun bagi para penonton.
Kelima dokter yang telah memperoleh lisensi tersebut adalah dr. H. L. Herman Mahaputra, M.Kes., M.H. atau yang akrab disapa Dokter Jack, dr. Eko Widya Nugroho, Sp.EM. Kemudian dr. Mokhammad Rakhmad Abadi, Sp.KO, dr. Adi Wira Perdhana dan dr. Sunanto, Sp.BA.
Sebagai salah satu dokter yang mendapatkan Lisensi CMO FIM dr. Mokhammad Rakhmaf Abadi, Sp.KO, mengatakan bahwa sudah menjadi kebanggaan tersendiri bisa menjadi salah satu pemegang lisensi FIM CMO Licence, karena untuk mendapatkannya sangat tidak mudah.
“Suatu kebanggaan tersendiri bagi saya, untuk bisa menjadi salah satu pemegang lisensi FIM CMO Licence. Mengingat proses yang dilalui untuk mendapatkannya sama sekali tidak mudah”. Jelas dr. Radi kepada wartawan saat dihubungi via whatsAap. 12/06/22.
Lanjut dr. Radi Persyaratan untuk bisa mengikuti seminarnya saja harus dimulai dari mengikuti penyelenggaraan layanan kesehatan pada tiga kejuaraan balap motor Internasional yang diselenggarakan oleh FIM, kemudian harus menyampaikan lamaran ke FIM, baru jika disetujui oleh FIM kita bisa mengikuti seminar licence dimaksud.
dr. Mokhammad Rakhmad Abadi, Sp.KO menyampaikan harapannya dalam skala kecil dan penyelenggaraan kejuaraan balap motor internasional yang dilakukan di Indonesia dapat berlangsung dengan aman tanpa insiden bermakna.
“Harapan saya, dalam skala kecil penyelenggaraan kejuaraan balap motor Internasional yang dilaksanakan di Indonesia dapat berlangsung dengan aman dan tanpa insiden bermakna.” Ungkap dr. Radi.
dr. Radi juga berharap dalam skala besar standar pemberian layanan kesehatan yang sangat tinggi dalam MotoGP dan World Superbike dapat diimplementasikan bukan hanya dalam kejuaraan balap motor tingkat nasional di Indonesia, namun dapat diimplementasikan sebagai suatu sistem pelayanan kesehatan yang paripurna dan saling bersinergi bagi masyarakat Indonesia. Tutupnya.
Laporan: Aini
Editor: Budi Santoso