JATIMSITUBONDO

Bappeda Situbondo Gelar Rapat TKPKD Bersama Komponen Masyarakat

Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) semester II, di aula lantai dua gedung Pemkab Situbondo. Senin, (7/11/2022)/ foto: Agung Ch/Sulis

SITUBONDO, BIDIKNASIONAL.com – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Situbondo, menggelar rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) semester II, di aula lantai dua gedung Pemkab Situbondo. Senin, (7/11/2022).

Menurut Kepala Bappeda Drs. Sugiyono, M.Pd.I, ada angka sekitar 6.010 penduduk miskin ekstrim yang harus dientaskan pada tahun 2023.

“Yang harus dituntaskan adalah penduduk yang miskin ekstrim, Mas,” ungkapnya.

Sugiono menilai, pentingnya pelaksanaan rapat koordinasi tersebut guna intervensi program kegiatan, sehingga angka 6.010 penduduk miskin ekstrim di tahun 2024 sudah teratasi.

“Jadi nanti nggak usah nunggu tahun 2024, di tahun 2023 ini harus segera tuntas,” ungkap Kepala Bappeda.

Kembali ditambahkannya, “Kita meluruskan kegiatan antar lintas sektor, yang penting Bappeda sudah memiliki data. Nanti desa melaksanakan sesuai dengan kewenangannya, untuk OPD sesuai dengan kemampuannya, pemerintah sesuai dengan program prioritas daerah,” pungkasnya.

Sementara Kepala Desa Sumberkolak Supandi SPd, menuturkan, “Hal yang paling penting adalah cek ke lapangan. Karena data itu diolah oleh BPS dan dipakai semua instansi nantinya,” kata Supandi SPd.

Terkait itu, dilanjutkan kembali, kami sendiri menunggu data dari Bappeda. Kemudian kita sandingkan atau sinkronisasi kan dengan OPD lain.

“Regsosek endingnya nanti diuji publik. Keterlibatan desa sejauh mana, nantinya juga diuji published. Karena yang kita khawatir uji publik nya hanya di kabupaten saja,” pungkas Kades Sumberkolak.

Nampak hadir dalam kegiatan tersebut komponen masyarakat dari tokoh agama, OPD terkait, BPS, BIPPD, para Kades, dsb.

Laporan: Agung Ch/Sulis

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button