Siti Indarti : Sosialisasi, Kesederhanaan Dan Santai
SURABAYA, JATIM, BN – Seperti apa yang di sampaikan oleh Wisnu Sakti Buana, target 30 kursi wakil PDIP di DPRD Kota Surabaya dalam Pileg 2019, menjadikan keseriusan Partai berlambang banteng Kota Surabaya mengusung para Calon Legislatifnya (Caleg).
Amanah regulasi bahwa harus ada keterwakilan perempuan 30 persen dalam komposisi caleg PDIP Surabaya bahkan tercatat ada 35 persen keterwakilan perempuan (dikutip dari surya.co.id).
Salah satu Caleg Divisi Perempuan Partai berlambang banteng moncong putih DPRD Kota Surabaya adala SITI INDARTI nomor urut sementara 9, Daerah pemilihan (Dapil 3) meliputi Kecamatan Bulak, Gunung Anyar, Mulyorejo, Rungkut, Sukolilo, Tenggilis Mejoyo, Wonocolo.
Saat ini karier politiknya, menjabat Sekertaris PAC di Kecamatan Rungkut, menjadikan semangat, maju menjadi caleg pada pemilu legislatif 2019 yg akan datang.
Di sela-sela acara tasyakuran pada salah satu rumah makan di wilayah rungkut asri tengah, Surabaya (16/09) malam, Siti Indarti bersama kelompok kerja dapil 3 dari 7 kecamatan berkumpul bersama dalam rangka sosialisasi dan perkenalan humanis, khususnya pada internal kader mulai anak ranting, ranting, dan PAC.
“Sebagai kader perempuan dari PDIP, mengusung kuota perempuan adalah salah satu amanah hirarki. Saya akan mengawali ini semua dengan pendekatan sosialisasi terlebih dahulu dan peka kepada apapun mengenai kaum perempuan, “tuturnya.
Menambahkan,seperti halnya keberadaan kaum perempuan khususnya anak dan perkembangannya, baik dari sisi pendidikan, kemajuan tehnologi yang ada serta tuntutan wanita wajib duduk sama rata, berdiri sama tinggi menjadikan tantangan tersendiri baginya.
“Tetap santai, slow dan terus belajar tentang apa, siapa dan mengapa divisi kuota perempuan ini ada menjadikan saya harus pandai membaca situasi mulai hari ini dan selanjutnya untuk mengusung suara mereka” imbuh ibu dua orang anak ini.
“Persamaan hak atau emansipasi. Wanita memiliki kebebasan dalam berbagai aspek, baik pendidikan, sosial, ekonomi maupun politik. Harapan saya kedepannya, mudah-mudahan dengan pesatnya kemajuan globalisasi peran perempuan, hak-hak perempuan, akan menjadi materi keberlanjutan kedepannya, insyallah, ” pungkasnya. (boody)