BALI

A.A.Bagus Adhi Mahendra Putra Hadiri Pengukuhan Bamus Sunda

DENPASAR, BALI, BN – Menghadiri Pengukuhan Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Sunda Bali periode 2018-2021, A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra, berharap, keluarga Pasundan yang ada di Bali tetap mampu melestarikan tradisi di tanah perantauan dengan mengedepankan persaudaraan.

Kehadiran Caleg DPR-RI nomer urut 2 dari partai Golkar Daerah Pemilihan Bali ini, atas undangan dari panitia sekaligus untuk mensupport aktifitas Bamus yang ada di Bali. Pihaknya menekankan keberadaan Bamus Sunda yang ada di Bali dapat memberikan kontribusi pembangunan di Pulau Dewata.

“Semoga Bamus Sunda yang ada di Bali ini dapat melestarikan budaya, mempererat persatuan dan juga bisa membantu terwujudnya pembangunan yang ada di Bali,” jelas Gus Adhi (panggilan akrab), Minggu, 4 November 2018.

Bertepatan dengan tahun politik sekarang, Gus Adhi berpendapat, pihaknya sangat menghormati kegiatan budaya kemasyarakatan yang diusung oleh keluarga asal tanah Pasundan itu. Sebagai calon legislatif, dirinya melihat Bamus Sunda Bali sangat obyektif dalam menentukan sikap politiknya.

Sebab, kata A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra, pilihan politik anggota Bamus Sunda Bali tidak mewakili organisasi yang ada.

“Saya tidak berbicara apa yang harus diberikan kepada saya, tapi apa yang bisa saya perbuat untuk keluarga Pasundan ini,” ujarnya demikian.

Sementara, Ketua Umum terpilih Bamus Sunda Bali periode 2018-2021, Haji Cut Taruna Hendrajaya menjelaskan, di dalam tubuh ormas Bamus Sunda Bali ada 13 paguyuban yang berasal dari Sunda. Mereka melebur dalam satu wadah Badan Musyawarah Sunda Bali.

Jumlah anggota yang resmi terdaftar sebanyak 25 ribu orang. Sedangkan, jumlah keseluruhan perantauan asal Sunda yang ada di Bali mencapai 40 ribu orang tersebar di kabupaten/kota.

“Kalau terdata semua, jumlah anggota kita ada 40 ribu, karena dari Denpasar sampai Jembrana ada semua,” ujar Hendrajaya. (Awi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button