OPINI

Nyaleg Tanpa Politik Money ?

ALEX BUDI SETIYAWAN, S.H., M.H.

Penulis : Advokad/ Pengacara.

Tanggal 17 April 2019 adalah pesta Demokrasi rakyat Indonesia, yaitu dengan hajatan pemilihan Presiden, pemilihan Calon Legislatif dan pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPD).

Di kabupaten Banyuwangi saja yg terbagi menjadi 5 (lima) dapil dengan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) sejumlah 1.257.684.

Pertanyaan pertama yg muncul di kepala Kita tentang Nyaleg Tanpa Politik Money apakah bisa di diterapkan dan implementasikan pada masyarakat pemilih kita ?

Disini Ada sebagian masyarakat yang pesimis/merasa hal tersebut adalah mustahil. Tapi ada sebagian Masyarakat yang memang menginginkan punya Wakil Rakyat yang benar-benar Kredibel, bekerja sepenuh hati dan tulus untuk masyarakat dengan Kwalitas Personalnya sudah layak diacungi jempol atau memang sudah terbukti telah banyak membela kepentingan masyarakat miskin atau masyarakat marjinal.

Ada sebuah kalimat Patriotisme yang di ucapkan oleh tokoh dunia, yang bisa merubah prespektif negatif kepada para Caleg : “Jika orang baik tidak terjun ke Politik, maka penjahatlah yang akan menguasainya”.

Marilah Kita bersama-sama mengawali perubahan dengan berusaha mendobrak kebiasaan dan mencoba memberikan pembelajaran tentang pola pikir/mindset pada masyarakat kita yang cenderung pragmatis, apatis/tidak peduli serta sudah terbiasa dimanja dengan hamburan uang oleh para Calon Legislatif kita.

Ada beberapa hal yang seharusnya kita perhatikan untuk memulainya jika kita ingin maju sebagai Caleg :

  • Pertama kita harus mulai terlebih dulu mengenal Karakter daerah dan Masyarakatnya yg berada di Daerah Pemilihan (Dapil) kita, contoh Banyuwangi dengan Karakter Budayanya yang sangat kental, Kesenianya yang tetap dipertahankan /di u r i – u r i kelangsungan keberagamanya, tingkat ekonomi masyarakatnya, agamanya, history kesukuanya dan semangat kegotong royonganya. Ini yang harus kita cermati dan pahami terlebih dulu. Kalau kita sudah bisa masuk dan di terima di lingkungan tersebut, maka jalan kita sudah terbuka dan kita sudah berada satu langkah di depan.

  • Kedua mari kita berusaha tanamkan budaya m a l u, malu terhadap hal-hal yang melanggar etika, norma dan adat kebiasaan di masyarakat, selanjutnya sedikit demi sedikit masyarakat bisa kita beri pemahaman tentang Politik yang tidak melanggar Hukum, Politik yang santun tanpa melanggar adab dan sopan santun  K e a d a t a n di masyarakat kita, sehingga akan terbentuk dengan sendirinya budaya malu saat terbersit fikiran menomor- satukan uang dan benda-benda sebagai bergaining dari para Caleg untuk dipilih dan bertujuan hanya untuk kepentingan politik sesaat. Sehingga masyarakat akan sangat sulit dipengaruhi berdasarkan uang yang diterimanya/money politik.

Jika Dari kedua hal tersebut kita sdh bisa menerapkan dan mengimplementasikan secara Realita Positif di masyarakat, maka tujuan awal kita untuk membangun sebuah Kepercayaan, bisa diterima oleh masyarakat pemilih kita.

Kemudian tujuan selanjutnya adalah mendapatkan Respon positif dari Masyarakat pemilih kita tentang ide-ide atau gagasan yang sudah kita tawarkan apakah diterima oleh masyarakat pemilih, karena dengan kita mengetahui respon positif, nantinya bisa kita jadikan lumbung suara pemilih kita. Inilah cara konsep berpolitik yang bermartabat dan beretika itu.

Terlepas dari itu semua, yang tidak kalah pentingnya adalah Partai Pengusung Kita untuk mengusung Kita sebagai Caleg/Wakil Rakyat.

Di Banyuwangi ini telah ditetapkan oleh KPU sebanyak 16 Partai Politik peserta Pemilu 2019 (12 Partai Politik Lama dan 4 Partai Politik baru). Dan seyogyanya Kita harus pintar-pintar memilih Partai yang tentunya akan bisa menjadi kendaraan nya. Dan pada hakekatnya Partai Politik Lama dan Partai Politik Baru itu adalah sama.

Dari beberapa orientasi dan wawasan tersebut dapat disimpulkan bahwasanya Nyaleg tanpa Politik Money adalah tidak mustahil dan sangat bisa diterapkan di tengah masyarakat pemilih kita.

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button