JATIM

Dua Solusi Khofifah Untuk Bandeng Lamongan

LAMONGAN, JATIM, BN –Turunnya harga ikan bandeng di Lamongan mendapat perhatian Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dia secara khusus melakukan kunjungan kerja ke Pasar Ikan Lamongan, Kamis (13/6).

Turut pula dihadiri Bupati Fadeli Bersama Wabup Kartika Hidayati dan sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat terlihat mendampingi Khofifah di Pasar Ikan Lamongan.

Petani tambak di Lamongan secara hampir bersamaan sudah memanen ikan mereka, terutama bandeng dan mujaer, meski masih berukuran relatif kecil. Sehingga pasar menjadi kelebihan stok dan menurunkan harga.

Panen dini dan hampir bersamaan dilakukan petani tambak di Lamongan karena akan memasuki musim tanam padi. Pola tanam petani tambak Lamongan memang selama ini 2 kali ikan dan sekali padi.

Turunnya harga ikan ini dominan diakibatkan over suplay. Karena itu Khofifah membawa dua solusi agar harga ikan di Lamongan bisa normal dalam dua tiga hari.

Ia akan melakukan komunikasi dengan perusahaan perusahaan yang materialnya berbasis ikan.

Khofifah mengungkapkan siang ini akan bertemu salah satu dari lima perusahaan di SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) membahas perihal tersebut.

“Itu memang perusahaan yang bahan bakunya adalah ikan, terutama bandeng. Saya akan mengkomunikasikan, bagaimana mereka akan menyerap lebih banyak, Saya sudah mendapatkan peta kemampuan serap dari 5 perusahaan itu,” ujarnya.

Usai pertemuan tersebut, dia berharap perusahaan-perusahaan itu bisa menyerap lebih banyak. Sehingga dalam dua atau tiga hari ini normalisasi harga bandeng relatif akan bisa terdorong.

Selain itu, dia akan membuka jalan bagi opsi ekspor ikan bandeng.

Opsi kedua yakni memperluas pasar ekspor yang pada Bulan Juli mendatang dibuka ekspor ke Panama,” tambahnya.

Lebih jauh, Khofifah kedepan akan memberi prioritas pembangunan pasar ikan modern di Lamongan. Dengan syarat, rencana itu harus singkron dan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lamongan dan Jawa Timur.

Karena itu, dia mengungkapkan bupati Lamongan harus mengirimkan tim ke Pemprov Jatim untuk membahas lebih detail rencana tersebut.

“Aspirasi dan rekomendasi dari pemilik wilayah harus didengarkan,” kata dia. (rdi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button