JATENG

Terapkan Zero Drop Out, Pemkab Pekalongan Launching Aplikasi Kajen Rodo

PEKALONGAN, JATENG, BN-Pemerintah Kabupaten Pekalongan mempunyai target tahun 2021 semua anak di Kota Santri tamat Sekolah Menengah Pertama atau SMP. Untuk memenuhi target tersebut Pemkab Pekalongan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaunching Aplikasi Kajen Zero Drop Out atau Kajen Rodo.

Launching Aplikasi Kajen Rodo dilakukan langsung oleh Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si bersamaan dengan pembukaan Workshop Peningkatan Mutu Pendidikan Forum Lintas MGMP SMP Kabupaten Pekalongan dengan tema “Adiresy Smart Teaching Indonesia”  di Hotel Daffam Kota Pekalongan, Sabtu (12/10/2019) pagi.

Workshop diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan bekerjasama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan didukung oleh Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN).

Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi mengungkapkan, aplikasi Kajen Rodo merupakan program yang bagus karena dengan aplikasi ini bisa diidentifikasi permasalahan anak putus sekolah. “Dengan aplikasi ini kita tahu mengapa anak tidak sekolah, alasannya apa, sekolah dimana, desanya mana dan mereka ada dimana, terdeteksi semua,” katanya.

Menurutnya, Pemkab Pekalongan mempunyai cita-cita pada tahun 2021 semua anak sudah tamat SMP, untuk memenuhi mandat Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun. “Mudah-mudahan program ini terlaksana, karena kita akan running menuju Wajar 12 tahun. Mustahil kita mengejar Wajar 12 tahun kalau kita tidak menyelesaikan Wajar 9 tahun,” terang Bupati.

Dijelaskan Bupati, dengan aplikasi tersebut Pemkab bisa melacak satu persatu anak putus sekolah. Pada prinsipnya Pemkab ingin anak-anak di Kabupaten Pekalongan agar bisa mendapatkan haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak. “Pokok e kudu sekolah, bisa lewat kejar paket atau kita rayu agar mau kembali ke sekolah. Dengan tujuan agar mereka mempunyai kompetensi dan daya saing sehingga menjadi generasi yang kompetitif dan lebih berhasil, lebih berakhlak. Minimal kita didik sampai SMP,” ujarnya.

Untuk itu, Bupati KH. Asip meminta kerjasama dari seluruh pihak tidak hanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saja, akan tetapi juga dari orang tua, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat untuk bersama-sama bergerak menyukseskan Wajar 9 tahun sambil pelan-pelan mewujudkan Wajar 12 tahun.

“Aplikasinya sudah ada tinggal treatment yang cepat dan tepat dan yang paling penting menumbuhkan kesadaran agar anak-anak dapat dididik kembali, terutama mentalitas orang tuanya,” paparnya. (dikin/hms)

Related Articles

Back to top button