Pemkab Banyuwangi Bagikan Ribuan Makanan Gratis dan Periksa Kesehatan kepada Warga Terdampak Banjir
Pemkab Banyuwangi mengerahkan petugas untuk melakukan evakuasi warga terdampak dan mendistribusikan makanan (Foto.dok: hms)
BANYUWANGI, BIDIKNASIONAL.com – Intensitas hujan yang tinggi membuat beberapa wilayah di Banyuwangi mengalami banjir, Senin (28/11/2022). Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, banjir terjadi di beberapa wilayah, termasuk di Kecamatan Banyuwangi Kota. Pemkab Banyuwangi mengerahkan petugas untuk melakukan evakuasi warga terdampak dan mendistribusikan makanan.
Di wilayah perkotaan banjir terjadi di lima kelurahan. Terdapat tiga kelurahan yang terdampak paling parah yakni di Kelurahan Panderejo, Tukang Kayu, dan Kepatihan.
“Petugas dari BPBD dan Tagana telah melakukan evakuasi pada warga yang terdampak terutama di zona yang terdampak paling parah, ke lokasi yang aman. Karena jelas bahwa prinsip utama dan di atas segalanya adalah keselamatan warga, maka evakuasi ke tempat aman adalah yang pertama kita lakukan,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Bupati Ipuk juga telah mengintruksikan tenaga kesehatan dari Puskesmas melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan warga terdampak.
“Tenaga kesehatan juga telah dikerahkan untuk memeriksa kesehatan warga terdampak,” kata Ipuk.
Selain itu juga telah disalurkan makanan untuk makan malam berupa 2000 nasi bungkus pada warga. Pemkab Banyuwangi juga menyediakan lokasi pengungsian sementara di SDN Panderejo. Petugas juga sudah menyiapkan velbed di lokasi.
“Namun karena seiring air sudah mulai surut, banyak warga yang kembali ke rumah masing-masing,” tambah Asisten Administrasi Pemerintahan, Arief Setyawan.
“Petugas bersama warga juga bergotong royong untuk membersihkan sisa-sisa banjir di rumah warga,” imbuh Arief.
Sementara Kepala Dinas PU Pengairan, Guntur Priambodo, banjir terjadi di wilayah perkotaan akibat intensitas hujan lebat yang sangat tinggi, mulai pukul 14.00 hingga 16.30 sehingga drainase kota tidak mampu menampung air.
Guntur memastikan Standar Operasional Prosedur (SOP) Dam sudah dilakukan. Hanya saja intensitas hujan yang sangat tinggi membuat drainase tak mampu menampung air.
“Seperti di tiga kelurahan, Kepatihan, Panderejo, dan Kampung Ujung karena air over topping di atas tangkis. Selain itu juga diakibatkan pendangkalan Sungai Kali Lo,” kata Guntur.
“Sudah surut sekitar pujul 19.00 begitu reda hujannya. Kita tadi juga sudah antisilasi, dibuatkan sudetan muara ke arah timur untuk mengurai air,” tambah Guntur.
Laporan: j0181/edy
Editor: Budi Santoso