BINTANRIAU

Peruntukan Dana Desa Pemdes Toapayah Disorot Warga

Musholla di depan kantor desa Toapayah (Foto: Handoko BN.com)

BINTAN, BIDIKNASIONAL.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Toapayah di Kepulauan Riau, yang terletak di km 32 Jalan Tanjung Uban, Kecamatan Toapayah dalam menggunakan Dana Desa (DD) diduga belum dapat dirasakan masyarakat. Hal tersebut disampaikan salah satu sumber media ini, Kamis (26/6/2024).

Sumber menjelaskan, terlihat dalam panen perdana jagung yang lahannya seluas setengah hektar, kurang lebih dengan memakai anggaran dana desa cukup besar.

“Namun yang merasakannya hanyalah di lingkaran desa. Itupun hanya dibuat program cuma sekali itu saja dan tidak ada lagi penanaman yang lainnya,” sebut sumber.

Lebih lanjut dikatakan,” sekarang desa Toapayah ini membangun tempat sholat atau Musholla di depan kantor desa dengan anggaran Rp. 80 juta dengan ukuran bangunan seluas 4×4 m² dengan tinggi bangunan 2 ½ m, namun sayang, Surau tersebut itu hanya sebagai panjangan saja,” ucap sumber itu.

Masih kata sumber,” kalau dihitung dari anggaran yang diajukan dalam pembuatan nya itu sangat banyak sisanya. Dengan bangunan seadanya saja di dalam surau itu tidak ada karpetnya, speaker atau mik pun tidak ada,” timpal sumber.

Ditemui terpisah Kasie Kesra Pemerintah Desa Toapayah, Junaidi mengatakan, atas pembangunan mushalla pada tempat parkir kendaraan roda dua dipindahkan ke samping sebelah kiri dan tempat itu dibangun surau.

“Itu permintaan sekdes, dia yang langsung jadi PPTKnya,” ujar Junaidi. Jadi kalau ada apa-apa atas pembangunan surau itu kata Junaidi, Sekdes yang namanya Zanuwar yang maju.

Sebagai informasi, sampai dua hari media ini mau jumpa Sekertaris Desa (Sekdes) mulai hari Senin dan Selasa tidak ada di kantor Desa. Sedangkan Kepala Desa Toapayah, tak ada di tempat.

Mengenai hal ini, salah seorang warga bernama Pak Tono mengatakan, pembangunan mushalla di pekarangan kantor desa itu dianggap kurang pantas.

” Pertama, letaknya terpojok, kedua di depan kantor desa dan ketiga saya rasa tidak tepat membuat surau. Siapa yang mau sholat di disitu, baru baru baiklah, lama lama jadi apa nantinya,” ujar Pak Tono.

Laporan: Handoko

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button