Acara pengebumian tokoh suku Akit , Mak Amoy dihadiri ribuan warga Hutan Panjang, Kepulauan Rupat, Jumat (3/3/2023)// Foto: Agung Mulyono
BENGKALIS, BIDIKNASIONAL.com Kepergian mendiang Amirudin ataupun nama tenarnya Wak Amoy menghadap Sang Kuasa menimbulkan kesan yang mendalam buat keluarga dan masyarakat Rupat. TIdak hanya Masyarakat Suku Melayu Akit tetapi dirasakan seluruh masyarakat Rupat khususnya dari berbagai kalangan.
Ini nampak jelas terlihat dalam hari terakhir Prosesi Pemakaman Beliau.Ribuan warga dari berbagai daerah nampak hadir di kediaman nya untuk memberikan penghormatan terakhir,
Di samping itu mereka menyampaikan rasa berduka bagi keluarga dengan kata kata Penghiburan atau turut berduka cita.
Mendiang Amirudin semasa hidupnya adalah tokoh Masyrakat Suku Akit di Desanya dan beliau cukup disegani oleh masyarakat dari suku lainnya yang ada di Pulau Rupat.
Karena Kepiawan Beliau dalam menjalinkan Hubungan Sesama Etnis yang ada di Pulau Rupat.Selain itu dia juga merupakan Anak dari Mendiang Batin Gelimbing mantan Kades Desa tersebut dan Keluarga beliau jugalah sebagai Sesepuh Desa Hutan Panjang.
Dengan Kepiawan Wak Amoy beliau Diangkat Menjadi Batin Suku Akit Desa Tersebut Selama Masa Jabatannya 27 Tahun.
Adapun Wak Amoy meninggal pada hari Rabu (1/3/2023) sekira jam10,45 wib dan Jasad Beliau Dikremasi Di rumahnya secara agama Budha sebelum di makamkan pada hari Jumat (3 /3 2023) sekira jam 14,00 wib.
Walaupun dalam cuaca yang turut berduka dengan Hujan rintik rintik tidak menyurutkan kehadiran ribuan pelayat dari berbagai kaum ,tokoh Agama,tokoh Adat dan beberapa Kepala Desa untuk memgantarkan Jenazah beliau ke tempat peristirahatan yang terakhir.
Dalam acara pelepasan jenazah bertempat di rumah duka, kepala Desa Hutan Panjang Amran yang juga didampingi Kades Hutan Ayu Petrus SH,serta Kades Desa Dungun Baru Acheng S.Pd memgatakan ,” Kami dari Pemdes Hutan Panjang memgucapkan Duka yang mendalam,Banyak Jasa yang telah di tabur demi kemajuan Suku Akit baik di desa ini dan juga di Pulau Rupat khususnya.
Selain itu dalam perihal kemajuan Desa beliau juga merupakan sosok yang peduli pembangunan, kita telah sepakat semua untuk anak Lelaki beliau bapak Askar Dianto sebagai penerusnya untuk menggantikan beliau menjadi Batin Suku Akit seterusnya.” Ujarnya.
Tampak berbagai prosesi adat digelar untuk mengantar tokoh yang sangat dihormati ini. (Agung Mulyono)
Kades desa Hutan Ayu , Petrus SH juga dalam kata sambutannya mengatakan duka cita yang memdalam, Beliau juga berharap dengan kepergian Mendiang ini, Generasi baru sebagai tokoh Adat Akit juga harus ada pergantian,Jangan dengan kepergian Almarhum menjadikan adat istiadat kita mati,Justru kita generasi ini akan lebih giat lagi meneruskan semangat nya.
Agar adat istiadat itu tetap terjaga tidak hanya buat kita tapi bagi generasi kita yang akan datang,dan kita jaga lebih baik dan sempurna lagi sebagai bukti bakti kita kepada para pendahulu kita yang telah mewariskan kepada kita demi untuk anak cucu kita.
Mewakili pihak keluarga, Agong yang juga adik dari mendiang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pihak Pemdes,serta para tetamu undangan yang hadir,Juga ucapan maaf dari pihak keluarga jika ada kesalahan mendiang semasa hidupnya.
“Dalam keadaan Duka yang mendalam kami dari pihak keluarga memgucapkan rasa terimakasih yang sebesar besarnya atas kehadiran sahabat dan handai taulan semua,Kami tidak bisa membalasnya hanya Tuhanlah yang membalas dari kebaikan semua saudara saudara,” pungkas beliau.
Menjelang penghantaran Jenazah Beliau Langit masih berduka,Seolah olah merasa kehilangan dengan kepergiannya.
Tetapi tidak menyurutkan langkah ribuan kerabat dan para pelayat untuk mengantarkan belaiu ke peristirahatan terakhir nya.
Menjelang penghataran Jenazah mendiang, para Tokoh masyarakat masih memberikan penghormatan terakhir.
Para penari adat dan pencak silat juga memberikan penghormatan kepada Kesatria ini dengan penuh rasa haru.
Selamat Jalan Wak Amoy, tokoh yang familiar dengan senyum dan gurau canda semasa hidupnya, Sosok yang telah pergi buat selama lamanya ini telahpun meninggalkan seorang istri, Ibu Rohana,6 orang Anak, 1 laki laki dan 5 perempuan,Cucu 21 orang dan cicit 6 orang.
Wak Amoy terlahir pada tanggal 04 September 1948 ini tutup usia umur 75 tahun.
Meninggal dengan penyakit Tua di rumahnya di Desa Hutan Panjang dan di kremasikan disana sebelum diantar ketempat peristrahatan terakhir di TPU desa tersebut.
Damai Disana bersama Sang Khalik.Namo Budaya Sang Budha,Shadu Shadu Shadu,Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia, Amin.
Laporan: Agung Mulyono
Editor: Budi Santoso