BENGKALISRIAU

Pemdes Pangkalan Nyirih dan Perusahaan Swadaya Perbaiki Jembatan Rusak Parah 

Pemerintah desa dan masyarakat sedang mengerjakan jembatan (Foto: Agung BN.com)

BENGKALIS, BIDIKNASIONAL.com – Pemdes Pangkalan Nyirih,  Kecamatan Rupat, bersama warga, perusahaan dan pengusaha secara swadaya perbaiki jembatan yang sudah rusak parah.

Jembatan yang rusak dan roboh tersebut, yang sempat viral di media sosial tak kunjung diperbaiki Pemerintah Daerah, baik dari Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi. Akhirnya Pemdes bergerak cepat mengambil inisiatif untuk  perbaiki langsung secara mandiri, melalui  Dana Swadaya warga dan sumbangan dari tiga perusahaan besar yang sering melalu jembatan penghubung tersebut. 

Kades Pangkalan Nyirih Mursalim dikonfirmasi terkait pengusulan jembatan ini, di katakannya,  Pemdes juga sudah mengusulkan pada saat Musrenbangdes di Desa pangkalan Nyirih, agar jembatan ini menjadi prioritas utama, dan langsung mendapat respon positif dari Camat Rupat Hariadi Samsudin, “bahwa jembatan ini harus menjadi prioritas, mohon di bantu Do’a dan dukungannya agar segera terealisasi, selain melalui Pemkab Bengkalis tentunya bagi Pihak Desa juga untuk bisa membantu melobi melalui Dewan Dapil Rupat dan Rupat Utara”, terangnya.

Jembatan yang terletak bersebelahan dengan SDN 05 Desa Pangkalan Nyirih, merupakan jambatan poros penghubung ke Desa Sungai Cingam dan Desa Makeruh yang sudah terbangun hampir 15 tahun lamanya, hingga saat ini kondisi jembatan tidak bisa untuk dilintasi kendaraan berat.

Bahkan, rencana untuk pembangunan menggunakan APBD P, tahun 2023 belum ada kejelasannya.  Dengan kondisi tersebut maka insiatif pertama pada tanggal 5 September 2023 dari unsur Pemerintah Desa bersama perusahaan berusaha untuk merehab sementara yang kerjasamanya di bantu oleh pihak Nikolson group sebagai penyedia alat berat,  PT. Marindo penyedia Material batu bes dan terpal, PT PCR penyedia Material Batu bes dan Batang Kelapa.

Berjalan 1 bulan ternyata kondisi jembatan tidak memungkinkan kembali untuk dilintasi.  Dengan kondisi tersebut Pihak BPD Bersama Pemdes Melayangkan Surat Pemanggilan kepada perusahaan dan pengusaha dalam dan luar Desa yang memanfaatkan jembatan tersebut dalam FDG (Forum Discusion Group). Dari hasil rapat tersebut telah disepakati bersama 3 unsur, Pemdes, Perusahaan dan Pengusaha untuk segera rehab kembali pada hari minggu 7 Oktober 2023, dengan menggunakan dana Swadaya atau sistim patungan. 

Pada tahap kedua biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 25 juta untuk penyediaan batang kelapa sebanyak 40 batang, biaya konsumsi pekerjaan dan biaya tidak terduga.

Adapun pihak yang mensponsori yakni, Pemdes Pades, perusahaan PT.PCR, PT Marindo,  Nikolson group, Ationg Group, Anggota Dewan Perwakilan Rupat Feri Situmeang, Dewan Perwakilan Daerah Bengkalis, Akok dan swadaya masyarakat. 

Fengki Nofendri, S.Sos, yang menjabat sebagai ketua BPD Desa Pangkalan Nyirih, menerangkan, untuk pekerjaan diusahakan dalam waktu 3 hari sudah selesai dan ini merupakan pekerjaan rehab yang terakhir,  “Harapan saya mewakili masyarakat Desa Pangkalan Nyirih dan desa sekitarnya kepada Bupati Bengkalis dan Dewan Dapil Rupat Rupat Utara untuk memprioritaskan anggaran pembangunan Jambatan penghubung Desa tersebut bisa segera terealiasi,” harapnya.

Salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya, seorang yang berprofesi sebagai pedagang keliling, mengatakan terpaksa libur jualan dulu karena jembatan masih belum bisa dilalui, begitu juga dengan guru dan murid yang  menuju sekolah di Desa Pangkalan Nyirih baik SD, SLTP, dan SLTA dari desa sebelah, merasa kesulitan karena jembatan ini merupakan jembatan penghubung antara Desa tetangga dan anak anak yang bersekolah di Pangkalan nyirih maupun desa lainnya.

Masyarakat berharap, jembatan rusak tersebut supaya segera di perbaiki secara permanen, karena  jembatan ini sudah lama rusak, bukan baru baru ini. Untuk pemerintah Kabupaten, Provinsi maupun pusat, tolonglah perhatikan jembatan ini, karena khawatir akan menimbulkan korban, jembatan tersebut sudah rusak dan Roboh, sudah sempat di bangun Pemerintah Desa memperbaiki dengan memasang batang kelapa dan di timbun batu Bes,” tapi hanya bertahan satu bulan dan sekarang terpaksa di bongkar lagi untuk di perbaiki lagi, dengan cara yang sama menggunakan batang kelapa yang lebih banyak  dari sebelumnya dan ditimpa pasir bes, tidak tahulah berapa lama lagi ketahanannya,” ujar warga. 

Laporan: Agung mulyono

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button