SULTENG

RPK EFEKTIF MENJAGA STABILITAS HARGA PANGAN

Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Sulteng, Bahar Haruna

PALU, SULTENG, BN – Perum Bulog Devisi Regional Sulawesi Tengah, pada tahun 2017, hingga memasuki 2018 ini membina ribuan outlet penjualan pangan pokok milik masyarakat dengan nama Rumah Pangan Kita (RPK).

” Untuk RPK yang ada di Sulteng saat ini berkisar 423 RPK dan akan bertambah sebanyak 749 RPK yang tersebar di kabupaten dan kota provinsi Sulteng pada 2018,” Kata Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Sulteng, Bahar Haruna, dikantornya belum lama ini.

Menurutnya, RPK merupakan milik masyarakat yang dikerjasamakan dengan Perum Bulog yang keberadaannya, dinilai efektif menjaga stabilisasi harga pangan di masyarakat.

Untuk persyaratan pendirian RPK kata Bahar Haruna, cukuplah lunak. Masyarakat hanya perlu melengkapi beberapa persyaratan. Diantaranya, foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan surat keterangan dari Lurah atau RT, yang menyatakan bahwa mereka akan mendirikan RPK.

Selanjutnya kata Bahar, di RPK itu akan dijual komoditi pangan dibawah harga pasaran.Misalnya saja, beras. jika harga dipasarnya Rp 10 ribu per Kg, untuk penjualan di RPK bisa dengan harga Rp 9.500 per Kg. Begitupun kata Bahar dengan komuditi pangan lainya seperti gula pasir. ” Gula pasir harga Rp.11.900, per Kg, biasa dijual Rp.12.500, per Kg dan akan diantar ditempat tujuan. ” jelasnya.

Selain itu, kata Bahar Haruna pihak Perum Bulog Sulteng akan melayani Pembelian berbagai kebutuhan pangan menggunakan kartu ‘voucher’ pada program bantuan pangan nontunai sosial (BPNT) Kemensos.
Yang penyalurannya secara nasional dilakukan pemerintah pusat melalui kartu `voucher` yang dipegang oleh masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM).

” Nantinya, KPM dapat menggunakan kartu dimaksud untuk membeli berbagai kebutuhan pangan sesuai yang diinginkan yang ada dan disediakan di Rumah Pangan Kita (RPK) yang dikelola Perum BULOG. “Jelasnya.

Sementara itu, menanggapi melonjaknya harga beras dipasaran menurut pihak bulog masih di bawah harga eceran tertinggi (HET).

” Pada operasi pasar yang kami lakukan harga beras eceran dipasar masih dibawah HET. Karena itu, masyarakat tidak perlu risau dan panik, karena sampai saat ini ketersediaan beras bulog untuk 10 bulan masih sanggup.”Tegasnya.(Rahmad Nur)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button