Peringati Hari TBC Sedunia, Dinkes Parimo “Merayap” di Pasar Lakukan Sosialisasi
PARIMO, SULTENG, BN – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah melalui Dinas Kesehatan pada Selasa (27/3) melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang berada di wilayah pasar centeral Parigi terkait perlindungan warga terhadap ‘anca-man’ penyakit tuberculosis (TBC) dan tata cara pengobatannya.
Melalui dr Eva Nada selaku Kepala Puskes-mas Sumbersari Kecamatan Parigi Selatan kepada BN mengatakan, TBC atau tuberculosis adalah infeksi bakteri Myco-bacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara. TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.
“Untuk menghindari adanya ‘ancaman’ penyakit tersebut, setidaknya setiap masya-rakat selalu menjaga kebersihan lingku-ngannya. Ini dimaksudkan untuk menghin-dari penyebaran virus mengendap ketulang maupun yang melekat pada organ lainnya sebagai tahapan awal menghindari infeksi bakteri dimaksud” urainya.
Adapun jenis tuberkulosis yang diderita oleh pasien kata dr Eva, sering kali merupakan infeksi TBC laten, di mana terdapat bakteri TBC yang “tertidur” atau belum aktif secara klinis. Bakteri TBC akan aktif dan mulai menunjukkan gejala setelah periode waktu tertentu, beberapa minggu bahkan beberapa tahun, tergantung kondisi kesehatan dan daya tahan pasien.
Jika pasien memiliki sistem kekebalan, lanjut Eva, tubuh yang melemah (misalnya pada penderita HIV, kanker, atau pasien yang menjalani kemoterapi), maka TBC akan berkembang lebih cepat.
“Penyakit TBC ini mulanya bergema sejak tahun 1838 pada tanggal 27 Maret. Dan inilah yang menjadi dasar untuk mem-peringati setiap tahun berjalan” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Dr Revi Tilaar kepada wartawan menyebutkan bah-wa penyakit TBC merupakan penyakit menular yang bisa disembuhkan, sehingga jika terdapat ada warga yang terkena virus seperti ini bersegeralah ke-Puskesmas terdekat dan tidak usah merasa malu apabila terdeteksi penyakit TBC.
“Yang terbanyak mengidap penyakit TBC di wilayah Parigi Moutong tercatat di Keca-matan Eks Parigi, Kecamatan Ampibabo dan Sausu. Jika dikalkulasi secara keseluruhan, jumlah yang terjangkit penyakit TBC kurang lebih 690 orang. Namun secara bertahap telah dipulihkan melalui gerakan peduli pengobatan secara gratis melalui program Kementerian Kesehatan RI” ujar Dr Revi Tilaar mantan Kepala RSUD Anuntaloko ini.
Bahwa peringatan hari TBC sedunia di Kabupaten Parigi Moutong telah dilakukan berbagai kegiatan, diantaranya melakukan jalan santai dan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat yang ada di Pasar central Parigi serta membagikan masker / panplet yang diakhiri dengan pembagian door prize kepada warga yang mengikuti jalan santai melalui nomor kupon yang dibagikan panitia, lanjutnya. (P’de)