JATENG

Organisas Pecinta Alam Shabawana, Bedah Rumah Janda Tua Sebatangkara

○ Fakir Miskin dan Anak-Anak Terlantar Dipelihara Oleh Negara

PEMALANG, JATENG, BN – Masih banyaknya warga yang tidak mampu yang luput dari perhatian pemerintah membuat keprihatinan banyak pihak, baik dari kalangan masyara-kat maupun organisasi masyarakat.

Salah satunya Organisasi Pecinta Alam Shabawana Pemalang yang bersama anggotanya dan dibantu oleh siswa siswi anggota Saka Wira Kartika Koramil 11 Belik bergotong royong membedah rumah seorang warga janda tua sebatangkara Mbah Kamisah (80) di Desa Beluk Dusun Pekutukan RT.25/6 Kec. Belik (Senin, 28/05).

Ironis memang di jaman yang katanya makmur sekarang ini masih banyak warga yang tidak ikut merasakannya, salah satunya Mbah Kamisah ini.

Tempat tinggal yang tidak layak di tengah pemukiman warga desa, Mbah Kamisah dengan perekonomian yang sangat memprihatinkan, seorang nenek yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk bekerja memenuhi kebutuhannya sehari-hari ini sangat membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah setempat baik pemerintah desa, kecamatan maupun daerah.

Pasal 31 ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 yang menyebutkan bahwa “Fakir Miskin dan Anak-Anak Terlantar Dipelihara Oleh Negara”, kenyataannya masih belum terealisasi dan masih banyak sering kita jumpai kesenjangan sosial baik di kota ataupun di desa, di Negara Indonesia tercinta.

Dengan dana swadaya gotong royong anggota Organisasi Shabawana membedah rumah tempat tinggal Mbah Kamisah yang sudah tidak layak huni tersebut.

Didampingi anggota Babinsa Koramil 11 Belik, Koptu Anto bersama anggota Saka Wira Kartika Koramil 11 Belik yang terdiri dari siswa siswi dari beberapa Sekolah Menengah Atas Kec. Belik bahu membahu bergotong royong membangun rumah Mbah Kamisah.

Dalam kesempatan tersebut awak media BN mewawancarai salah satu anggota Shabawana, Eka, menuturkan kepada awak media BN bahwa awalnya mendapat laporan atau informasi dari seorang rekan bahwa ada seorang warga yang sudah tua dengan kondisi tempat tinggal yang sangat memprihatinkan dan perlu diperhatikan dan dibantu, sebagai aktifis pecinta alam yang erat hubungannya dengan lingkungan sekitar, Eka tanpa dikomando lagi segera mendatangi tempat tinggal Mbah Kamisah untuk mengecek langsung kondisi yang ada.

Menurut penuturan seorang warga, Harti (35th) pada awak media BN, Eka datang mengecek lokasi membawa serta sang istri yang juga seorang medis untuk mengecek kondisi kesehatan Mbah Kamisah.

Menurut Harti, dirinyalah yang pertama kali memposting melalui medsos di akun facebooknya perihal kondisi Mbah Kamisah yang memprihatinkan tersebut.

Tanpa menunggu waktu lama lagi segera Tim Shabawana menghubungi Kepala Desa Beluk, Yunus, untuk melaporkan kegiatan yang akan dikerjakan oleh Tim Shabawana.

Kegiatan yang dikerjakan teman-teman Tim Shabawana tidak bertepuk sebelah tangan, Kepala Desa Beluk, Yunus, menyambut baik, juga turut serta mendukung dan menyokong kegiatan bedah rumah tersebut.

Yunus, Kepala Desa Beluk yang baru memimpin setahun ini diharapkan oleh warga masyarakatnya kiranya lebih peka dan cekatan dalam menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan kesusahan warganya.

Yunus, dalam hal ini pun berharap kiranya masyarakat dapat memberikan masukan baik kritik atau saran yang membangun demi kebaikan bersama. (AR)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button