JATENG

Demi Masyarakat Durenombo, Mendorong Stoom Woles-pun Dilakukan

BATANG, BN – Sekali layar terkembang, pantang surut biduk kepantai, itulah yang tergambar pada semangat anggota Satgas TMMD Reguler 103 Kodim 0736/Batang dan masyarakat Durenombo yang sedang mengerjakan pengaspalan jalan sepanjang 2.8 KM beberapa waktu yang lalu. Bagi kebanyakan orang mungkin merupakan hal yang sepele, biasa dan wajar, tapi setelah kita telusuri dengan seksama ternyata memiliki arti yang luar biasa.

Pada awalnya pekerjaan pengaspalan jalan desa yang dulunya merupakan jalan makadam tidak ada masalah, mulai pengedropan material hingga perataan pecahan batu semua berjalan normal. Namun memasuki tahap pemadatan, jalan yang merupakan satu-satunya jalan yang menjadi pengerak roda perekonimian desa yang berpenduduk lebih dari 2000 jiwa mulai menemukan kendala.

Kondisi jalan yang menanjak dan berliku butuh perjuangan dan memerlukan tenaga ekstra keras dari anggota Satgas dan masyarakat yang tergabung dalam kegiatan TMMD yang dibuka pada Senin, 15 Oktober 2018 yang lalu. Ada yang patut untuk diacungi jempol kepada Satgas dan masyarakat yang mengerjakan pengaspalan jalan yang menghubungkan Dukuh Durenombo dengan Dukuh Durensari.

Memasuki tanjakan pertama di Dukuh Durenombo, alat berat pemadat (stoom wales) atau sering disebut selender (rodanya bentuknya berbeda/selen, tapi bentuknya bulat/bunder) yang dikemudikan Bapak Kayun mendadak tidak kuat menanjak untuk memadatkan batu yang sudah tergelar. Dengan sigap anggota TNI dan warga yang berada didekatnya langsung bahu membahu membantu mendorong stoom wales tersebut hingga ke atas.

“Kita gak boleh menyerah dan harus tetap semangat, maju terus pantang mundur”, ujar warga kompak.

Sungguh pekerjaan yang luar biasa, sikap kebersamaan, kekompakan, kegotongroyongan semua tergambar disana. Meskipun harus berjibaku mendorong stoom wales yang tidak ringan ditengah terik matahari, anggota Satgas dan masyarakat yang tergabung dalam TMMD Reguler ke-103 Kodim 0736/Batang masih tetap bersemangat.

“Demi untuk memperlancar roda perekonomian desa penghasil durian, pete dan jengkol ini, apapun akan dilakukan”, ungkap warga dan anggota Satgas sambil menghela nafas. (AR/ Pendam IV)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button