JATENGMAGELANG

Wartawan dan LSM Dianiaya Mafia BBM di Magelang

● Disulut Rokok, Diancam Dibakar Hidup-hidup 

Korban penganiayaan mafia BBM di Magelang saat dirawat (kanan) dan diduga salah satu pelaku pengeroyokan wartawan dan LSM. (Foto: ist)

MAGELANG, BIDIKNASIONAL.com – Sungguh biadab dan tragis kejadian yang dialami oleh 2 (dua) orang Wartawan dan LSM yang dikeroyok sekitar 30 orang,  dipukuli,  diintimidasi bahkan disundut rokok sungguh tidak manusiawi perbuatan mereka, peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis 23 Juni 2023 di Alfamart SPBU Canguk,  Magelang Kota.

Keterangan diperoleh bn.com, peristiwa tersebut bermula lantaran kedua wartawan dan LSM merasa curiga melihat dua mobil jenis grandmax putih dan carry angkot warna biru sedang mengisi BBM Subsidi jenis Pertalite melebihi batas maksimal, kemudian mereka  menanyakan kepada yang bersangkutan dan petugas SPBU.

“Kenapa mengisi BBM kok melebihi batas ketentuan dan cara pengisiannya dilakukan berulang-ulang?  apa dari pihak SPBU memperbolehkan? “ tanya Wartawan dan LSM menanyakan sesuai tupoksi fungsi kontrol sosial.

Namun pertanyaan itu tidak dijawab oleh petugas SPBU, kemudian media dan LSM melakukan dokumentasi foto dan video. Setelah tahu dari media, pelaku pengangsu lari, kemudian kami ditinggal pergi dan foto tersebut oleh wartawan dikirim ke Direktur SPBU yang bernama VN, untuk konfirmasi.

Selang beberapa menit kemudian, kata wartawan itu, ada telepon dari seseorang berinisial EO yang pernah dijumpai di SPBU Canguk, sebagai bos pengangsu BBM Subsidi jenis Solar beberapa hari yang lalu.

“EO bos pengangsu BBM subsidi menyuruh kami untuk balik lagi ke tempat SPBU tersebut jam 19.20 WIB, kami tidak tahu maksud dan tujuannya apa, ternyata disitu sudah banyak orang berkumpul kurang lebih 30 orang dan mengaku bahwa mereka adalah pengangsu di SPBU tersebut. Mereka lalu mengintimidasi kami, juga mengancam kami untuk jangan pernah lagi mengganggu aktifitas mereka karena katanya legal atau tidak melanggar hukum,” ujar wartawan tersebut.

Di Tempat Kejadian Perkara (TKP), kata korban, ada salah satu orang mengaku bernama HR, berdasarkan informasi pernah bertemu mengaku kalau HR adalah oknum anggota Polres Magelang Kota, kemudian ada JN yang sangat arogan di lokasi TKP dan ada juga EO sebagai bos pengangsu solar,  infonya punya tambang.

Di TKP juga ada VN selaku direktur SPBU tersebut, semua oknum-oknum mengintervensi, mengancam, menghalangi tugas wartawan sebagai kontrol sosial.

Selain itu, kata korban, mereka juga meminta KTP dan KTA untuk difoto, ada  pengancaman, ada juga sebagian yang melakukan pemukulan, salah satu awak media dibagian tangan juga disulut menggunakan api rokok, dan mereka mengatakan jangan berani lagi masuk wilayah Magelang, kalau tidak ingin dimasa dan dibakar massa.

” Mereka juga merekam dan menyebarkan video kami saat diintimidasi dan dikeroyok, sungguh perbuatan mereka sangatlah sadis dan tidak manusiawi, mereka mengancam ingin membakar kami hidup hidup dan sebagainya,” ujar korban. 

Sumakmun selaku Ketua DPW LP2KP Jawa Tengah saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa peristiwa yang telah dialami oleh teman-teman wartawan dan LSM itu benar adanya. “Kami sedang mendalami apakah ada dugaan pelanggaran hukum terkait UU Migas, Kriminalisasi tugas Jurnalis, menghalangi tugas LSM, pelanggaran UU ITE terkait penyebaran gambar tanpa ijin, pengeroyokan, ancaman mau dibakar hidup hidup, dugaan penyiksaan dan lain-lain. Kita lihat perkembangannya, apapun alasannya tidak dibenarkan main hakim sendiri,” tegas Makmun.

Makmun juga berharap, setelah berita ini diturunkan, awak media dan LSM meminta perhatian khusus Presiden Republik Indonesia, Kapolri, Panglima TNI, Pertamina, Kapolda Jateng dan Polres Magelang Kota segera menindaklanjuti kejadian di Magelang Kota. Segera lakukan investigasi serta menindak tegas oknum-oknum mafia BBM bersubsidi, tangkap dan penjarakan, karena sudah merugikan negara hukum harus ditegakkan, “Jangan terkesan pelaku mafia BBM Subsidi di Magelang Kota Kebal Hukum,” pungkasnya. 

Untuk diketahui, Kedua korban dari wartawan dan LSM sudah resmi melaporkan kasusnya ke Polres Magelang Kota dan mereka juga akan melaporkan masalah mafia BBM subsidi tersebut ke Pertamina Semarang dan Pertamina Pusat.

Laporan: peni/*

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button