Diam-diam Petinggi PDAM dan Komisi B DPRD Kota Pekalongan Chek In di Villa Guci Forest Tegal

Dereten mobil diduga milik petinggi PDAM Perumda Tirtayasa dan Komisi B DPRD Kota Pekalongan memenuhi halaman parkir Guci Forest Tegal Sabtu 16 September 2023. (Foto: Dikin BN.com)
KOTA PEKALONGAN, BIDIKNASIONAL.com – Para petinggi PDAM Perumda Tirtayasa dan Komisi B DPRD Kota Pekalongan ketahuan menggelar rapat di sebuah villa mewah di Guci, Kabupaten Tegal. Pertemuan yang berlangsung di Guci Forest tersebut sontak direspon LBH Adhyaksa yang selama ini getol menyoroti pelayanan buruk perusahaan plat merah Perumda Tirtayasa.
“Sungguh sangat disesalkan untuk menggelar rapat saja harus ke Guci. Apakah niatnya agar tidak terpantau oleh publik atau seperti apa,” ujar Ketua LBH Adhyaksa, Didik Pramono, Minggu (17/9/2023).
Menurut dia rapat kerja dewan dengan petinggi Perumda Tirtayasa sebenarnya tak perlu harus ke lokasi wisata kalau memang niatnya mau membedah persoalan yang sedang dihadapi oleh PDAM sekarang ini.
Kedua belah pihak bisa memanfaatkan ruang rapat kerja di tingkat komisi pun cukup apalagi itu sedang membahas nasib rakyat. Dengan adanya hal itu malah membuat persepsi publik bertambah buruk terhadap pemerintah daerah khususnya PDAM yang sedang menjadi sorotan.” Apalagi saya mendengar itu kok dilakukan secara rahasia agar publik atau media tidak bisa memantau,” katanya melalui sambungan telepon.
Sebelumnya petugas villa Guci Forest membenarkan bahwa pihaknya menerima booking kamar atas nama PDAM untuk 30-an rombongan dari Kota Pekalongan. “Ada sekitar 14 kamar yang dipesan. Rombongan ada yang menginap di villa atas dan satu penginapan di bawah,” ungkap petugas front office, Puput pada Sabtu 16 September 2023.
Hal yang sama juga disampaikan Arif, petugas house keeping di penginapan Guci Forest yang diminta melayani kebutuhan rapat untuk 28 orang pada hari yang sama.”Konfirmasinya untuk rapat 28 orang karena kapasitas tempatnya memang terbatas. Maksimal 30 orang,” jelasnya.
Ia menambahkan, rombongan mulai berdatangan sekitar pukul 14.00 WIB hingga menjelang maghrib. Namun Sabtu pagi rombongan yang menginap mulai check out. “Check out sendiri-sendiri. Terakhir rombongan PDAM menggunakan dua mobil,” terangnya. Sementara komisi B dan Direktur Utama Perumda Tirtayasa Kota Pekalongan, Muhammad Iqbal, belum berhasil dikonfirmasi BN soal pertemuannya di villa mewah Guci Forest tersebut.
Villa mewah Guci Forest Tegal
Seperti diberitakan sebelumnya para petinggi PDAM dipanggil oleh Komisi B untuk rapat kerja di hari Sabtu 9 September 2023. Rapat kerja berlangsung di ruang rapat komisi B. Agenda rapat mendengarkan langsung keterangan Direktur Utama PDAM yang beberapa pekan gaduh di media maupun sosial media.
“Kami menangkap fenomena di media sosial yang ramai mengeluhkan pelayanan Perumda Tirtayasa kepada masyarakat khususnya para pelanggan PDAM,” ujar Ketua Komisi B, Idi Amin saat memimpin rapat, Sabtu (9/9/2023).
Untuk itu pihaknya meluangkan waktu di hari libur untuk menggelar rapat kerja komisi B dengan menghadirkan Dirut PDAM beserta jajarannya agar bisa didengar langsung keterangannya.
Adapun hasil rapat kerja memunculkan sejumlah rekomendasi di antaranya membentuk satgas lapangan agar sejak dini bisa mendeteksi permasalahan yang timbul terutama berkaitan dengan tagihan yang mencurigakan. “Tadi kita sudah dengarkan jawaban-jawaban dari PDAM terkait keluhan yang dialami warga termasuk persoalan tagihan yang dipermasalahkan,” katanya.
Kemudian rekomendasi lainnya tentang prioritas saluran yang berhubungan dengan mengalirnya air ke wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yang saat ini menjadi persoalan di masyarakat.
Pihaknya dalam waktu dekat ini juga akan melakukan sidak ke lapangan untuk mengetahui lebih jauh tentang jaringan pipa PDAM dan mengecek langsung ke warga.
Sementara itu Direktur Utama Perumda Tirtayasa, Muhammad Iqbal berjanji akan menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan Komisi B, termasuk membaca laporan-laporan warga maupun yang ditulis media. “Sebenarnya kita mengedepankan solusinya gitu ya, karena apa yang disampaikan media itu bagian dari kritikan mewakili pelanggan ke kami,” jelasnya.
Laporan: Dikin
Editor: Budi Santoso