GROBOGANJATENG

Komite SMPN 1 Geyer Grobogan Bantah Ada Pungli Soal Study Tour ke Bandung

SMPN 1 Geyer (Foto: ist)

GROBOGAN, BIDIKNASIONAL.com – Komite sekolah SMPN 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah membantah bahwa biaya study tour merupakan pungutan liar (pungli). Pihaknya menyatakan bahwa biaya tersebut merupakan kesepakatan antara komite sekolah dan orang tua siswa. Bantahan ini muncul sebagai tanggapan terhadap isu di media sosial tentang biaya study tour yang dianggap terlalu mahal dan tidak sesuai dengan kegiatan yang diselenggarakan.

Ketua Komite SMPN 1 Geyer, Sukma Hidayat menilai jika kegiatan study tour yang dilakukan siswa justru disalahartikan.

Tujuan study tour siswa SMPN 1 Geyer ke Bandung selama tiga hari bukan untuk hura-hura atau bersenang-senang melainkan untuk turut serta mengimplementasikan projek penguatan profil pelajar pencasila (p5).

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa terhadap materi pelajaran melalui pengalaman langsung, mengaitkan teori dengan praktik di lapangan, dan memperluas wawasan mereka melalui eksplorasi ke tempat-tempat terkait, ” ujar Sukma. Sabtu (10/5/2025).

Study Tour bukan hanya sekedar perjalanan wisata, tetapi merupakan bagian dari proses belajar mengajar di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan diluar kelas dengan mengunjungi berbagai objek wisata edukasi, seperti museum, taman nasional, situs bersejarah, tempat budaya, dan lain sebagainya

Sukma Hidayat juga menerangkan kegiatan study tour ini dilakukan atas kesepakatan dari hasil musyawarah mufakat bersama pihak sekolah dan orang tua siswa.

Selain itu, Sukma Hidayat juga menegaskan bahwa pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan dinas, bahwa seluruh prosedur telah dilakukan sesuai tahapan. “Proposal dan surat tidak ada pemaksaan dan sudah kami laporkan ke dinas,” terangnya.

Sukma Hidayat juga membantah tudingan pungli karena sejak awal dana study tour sebesar 950.000 merupakan pilihan anak didik yang dibiayai orangtuanya. Dan awalnya memang biaya dibawah 1 juta serta tidak ada tambahan seperti apa yang ditudingkan yakni 120 rb untuk biaya perbaikan komputer sekolah.

Dikatakan, tidak ada anggota komite sekolah yang merasa keberatan, sebab kegiatan outdoor tersebut merupakan pembelajaran tahunan. ” Komite bersama orang tua siswa mendukung, karena siswa yang tidak ikut tidak dikenai sanksi apapun. Bahkan siswa yang ikut menabung, uangnya akan diberikan dan dikembalikan seluruhnya,” pungkasnya.

Laporan : Heru Budianto

Editor: Budi Santoso

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button