Di Belu Perbatasan RI-RDTL Suami Istri Meninggal Dalam Sepekan Terpapar Covid-19
ATAMBUA, NTT, BN – Di Belu Atambua NTT perbatasan RI-RDTL salah satu pasangan suami istri meninggal dunia hanya berselang tiga hari dalam sepekan akibat terpapar Covid-19.
Pada Selasa, 9/2/2021 suami yang berinisial ED meninggal setelah terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kemudian berselang tiga hari, sang istri yang berinisial LL pun menyusul pada Jumat, 12/2/2021 malam di ruang isolasi RSUD Mgr. Gabriel Manek SVD Atambua malam.
Kabar duka meninggalnya ED tiga hari sebelumnya dan LL semalam merupakan peristiwa memilukan bagi sahabat kenalan dan keluarga termasuk netizen.
Kenalan dan keluarga juga netizen turut bersedih dengan menyampaikan ungkapan turut berduka yang mendalam atas meninggalnya sang suami istri yang cukup dikenal di kota Atambua itu.
Yang Lebih memilukan lagi, pasangan suami istri yang meninggal ini ternyata meninggalkan anak semata wayang. Dia adalah seorang gadis berusia 15 tahun tepatnya minggu, 14/2/2021 berulang tahun dan sementara duduk di bangku sekolah SMK Swasta di Kota Atambua.
“Rasa pilu dan terharu menyelimuti keluarga duka karena ini anak semata wayang seorang gadis dan sudah yatim piatu. Minggu,14/2/2021 ini Dia berulang tahun ke 15,” tutur Dian Luan kepada media ini, Sabtu, 13/2/2021.
Untuk diketahui, jenazah pasangan suami istri tersebut sudah dimakamkan secara protokol Covid di TPU Masmae, Desa Tukuneno, KecamatanTasifeto Barat, kabupaten Belu NTT.
LL dimakamkan hari ini, Sabtu (13/02/2021) pagi. Selain itu, petugas juga memakamkan salah satu jenazah seorang laki-laki yang juga meninggal di RSUD Atambua karena Covid-19.
Data yang diketahui dan berhasil dihimpun media ini sejak Desember 2020 hingga 13/2/2021, warga Belu yang meninggal akibat Covid-19 tercatat sudah 21 orang.
Dari 21 orang warga itu, 17 orang meninggal di RSUD Atambua dan dimakamkan di TPU Masmae, desa Tukuneno, kecamatan Tasifeto Barat.
Sedangkan 4 orang warga lainnya meninggal di Rumah Sakit di luar Kabupaten Belu atau Kabupaten lain di NTT bahkan di luar NTT setelah ada upaya sendiri untuk mendapat pertolongan medis namun akhirnya harus meninggal. (GIN).